Senin 29 Jun 2020 10:11 WIB
Makkah

Semakin Dekat Bulan Haji, Masuk Makkah Kian Ketat

Makkah tetap saja diawasi ketat.

Polisi Arab Saudi mengawasi kendaraan dan orang yang akan masuk ke Makkah pintu masuk  yang ada di kawasan Syumesi.
Foto: Arab News
Polisi Arab Saudi mengawasi kendaraan dan orang yang akan masuk ke Makkah pintu masuk yang ada di kawasan Syumesi.

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH --- Mukimin Indonesia yang kini tinggal di Makkah, Teuku Fakhri, mengatakan, sampai hari ini belum ada perubahan signifikan atas situasi Kota Makkah. Penjagaan dan patroli polisi tetap ketat memantau warga yang berada di luar rumah. Masjidil Haram pun masih ditutup untuk umum.

"Masih seperti hari sebelumnya. Jam malam di Makkah memang sudah tidak ada. Tapi, pengawasan kepada warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan melawan pandemi tetap ketat. Polisi makin sering berpatroli. Restoran dan kafe sudah buka, tapi hanya melayani pembelian makanan yang dibawa pulang saja. Berkumpul orang pun dibatasi," kata Fakhri, di Makkah, Senin (29/6).

Tak hanya itu, Fakhri menambahkan, tampaknya beberapa hari ke depan atau makin dekatnya masa bulan haji orang masuk ke Makkah makin sulit. Pintu gerbang masuk Makkah yang berada di Syumesi akan makin mengawasi keluar-masuknya orang. Tampaknya jalan tikus masuk ke Makkah yang lewat perkampungan yang biasanya dipakai oleh orang yang ingin haji tanpa igamah (surat izin) akan sulit dipakai. Jalur itu pasti akan terus dipantau aparat Arab Saudi, apalagi kawasan itu perkampungan yang sepi.

"Pokoknya, saya mendengar pintu masuk ke Makkah pada musim haji kali ini semakin diawasi oleh petugas yang terus berpatroli. Jadi, sangat tidak mudah bagi orang tanpa izin masuk ke Makkah pada musim haji tahun ini," ujarnya.

Bagaimana dengan Masjidil Haram? Menjawab pertanyaan ini, Fakhri mengatakan tampaknya, sekitar dua sampai tiga pekan mendatang Masjil Haram akan dibuka untuk umum. Namun, warga Makkah juga percaya tetap harus memakai prosedur ketat dan mematuhi aneka protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Sampai sekarang masih belum ada pemberitahuan resmi dari Pemerintah Saudi soal dibukanya Masjidil Haram. Semua masih serba desas-desus dengan berbagai macam versi. Dan, sekali lagi, memang Masjidil Haram masih ditutup untuk umum, sedangkan masjid-masjid di Makkah yang lain sudah mulai dibuka meski dengan syarat-syarat tertentu. Ini, misalnya, para jamaah diharuskan pakai masker, membawa sajadah sendiri, dan sebelum masuk masjid juga harus menjalani prosedur tertentu," ujarnya.

  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement