Senin 28 Sep 2020 23:08 WIB

Perpuhi: Antrean Umroh Terus Meningkat

Beberapa biro umroh sudah mulai mempersiapkan keberangkatan calon jamaah.

Perpuhi: Antrean Umroh Terus Meningkat (ilustrasi).
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Perpuhi: Antrean Umroh Terus Meningkat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah Haji Indonesia (Perpuhi) menyatakan, antrean calon jamaah umroh hingga saat ini terus meningkat seiring dengan belum dibukanya perjalanan ibadah tersebut oleh Pemerintah Arab Saudi akibat pandemi Covid-19.

"Awalnya sebelum pandemi antrean calon jamaah umroh dari Solo dan sekitarnya sekitar 10 ribu  orang. Saat ini, tepatnya selama enam bulan terakhir bertambah sebanyak 20 ribu orang," kata Ketua Perpuhi Her Suprabu di Solo, Senin (28/9).

Dengan demikian, saat ini total antrean calon jamaah umroh dari Solo dan sekitarnya sebanyak 30 ribu orang. Jika nanti perjalanan sudah kembali dibuka, pihaknya akan memprioritaskan pendaftar awal.

Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan kapan penerbangan ibadah umroh akan kembali dibuka. "Ini kan memang sejak awal Februari tidak ada pemberangkatan, sudah hampir tujuh bulan ini. Meski demikian, kemarin sudah ada kabar bahwa mulai bulan Januari (tahun 2021) kemungkinan mulai ada keberangkatan lagi," katanya.

Dari informasi yang diterimanya melalui surat resmi Pemerintah Arab Saudi, per 1 Januari 2021, negara tersebut akan membuka seluruh penerbangan internasionalnya untuk umroh. "Dipastikan ini satu bulan sebelum keberangkatan (penerbangan internasional sudah dibuka), artinya mulai tanggal 1 Desember 2020 sudah dibuka," katanya.

Bahkan, dikatakannya, beberapa biro umroh sudah mulai mempersiapkan keberangkatan calon jamaah tersebut. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan sistem yang akan diterapkan selama perjalanan umroh tersebut, termasuk kemungkinan pembatasan kuota. 

"Kami belum tahu apakah nanti Pemerintah Arab Saudi akan menerapkan pembatasan kuota umroh atau tidak. Mengenai potensi kenaikan biaya memang ada, itu yang dikhawatirkan," katanya.

Ia mengatakan jika jadwal keberangkatan sudah dimulai dan pada saat itu belum ditemukan vaksin Covid-19, maka dipastikan akan ada penerapan jaga jarak sehingga berdampak pada kenaikan biaya perjalanan umroh. "'Nggak mungkin sekamar berempat, paling tidak berdua. Saya prediksi kenaikan biaya bisa sampai 25 persen," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement