IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Kebijakan ini demi menjaga jangan sampai pelaksanaan ibadah haji tahun ini menjadi klaster baru dari penyebaran covid-19 di dunia.
"Keputusan yang terbaik Saudi ini seyogyanya dapat diterima oleh seluruh kaum muslim di dunia, khususnya masyarakat muslim Indonesia," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Firman M Nur, kepada Republika kemarin
Firman menyampaikan pihaknya menghormati keputusan Kerajaan Saudi yang tahun ini kembali akan menyelenggarakan ibadah haji dalam jumlah terbatas. Tahun ini Kerajaan hanya menyelenggarakan haji sebanyak 60.000 dan itupun bagi warga negara dan ekspatriat yang ada di Saudi Arabia.
"Semua itu didasari oleh sikap kehati-hatian Saudi yang tidak menginginkan pelaksanaan haji tahun ini menjadi klaster baru dari penyebaran covid-19 di dunia," katanya.
Ia mengatakan keputusan terbaik Kerajaan Arab Saudi yang mengadakan haji tahun ini lebih besar jumlahnya dari tahun lalu. Dan akan memberi kesempatan kepada masyarakat Indonesia yang ada di Saudi untuk bisa menjalankan ibadah haji, berwukuf di Arafah mewakili muslim Indonesia.
“Seyogyanya kita umat Islam dapat merima atas keputusan Saudi," katanya.
Firman berharap semua pihak yang berkepentingan dengan haji tidak membuat gaduh dengan menggulirkan issue yang tidak penting. Karena hal itu tidak baik untuk kehidupan politik dalam dan luar negeri
"Menyudahi polemik atas ketidakpastian soal haji tahun ini, khususnya masyarakat muslim Indonesia," katanya.
Artinya, kata Firman, dengan keputusan Saudi ini, AMPHURI meminta semua pihak terkait penyelenggaraan ibadah haji untuk lebih fokus mempersiapkan pelaksanaan ibadah umrah yang akan dilaksanakan pada awal Muharram atau pertengahan Agustus nanti agar lebih maksimal lagi. Terutama masalah suspend penerbangan dari Indonesia ke Saudi agar segera dibuka.
"Sehingga masyarakat muslim Indonesia bisa menunaikan ibadah umrah lagi pada musim umrah yang akan datang," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
