Kamis 04 Nov 2021 13:53 WIB

Posting Taliban, Dewan Kota Blacklist Masjid di Small Heath

Dewan kota diminta tidak bekerja dengan pihak masjid karena unggahan Facebook

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Masjid di Birmingham, Inggris
Foto: Google Street View
Masjid di Birmingham, Inggris

IHRAM.CO.ID, SMALL HEATH -- Pemimpin pengurus masjid di kota Small Heath, Birmingham, menuliskan surat keluhan sebagai tanggapan dari pernyataan pemimpin dewan, Ian Ward. Ward diketahui memberi saran bagi seorang anggota dewan lokal untuk tidak bekerja dengan pihak masjid karena unggahan Facebook yang kontroversial.

Manajer di Masjid Central Jamia Ghamkol Sharif, Saddique Hussain, mengatakan dia sangat marah karena Ward meminta anggota dewan lokal Safia Noor Akhtar untuk tidak terlibat dengannya.

Hussain menyebut dirinya adalah pusat kontak utama masjid dengan lembaga luar dan karyawan paling senior. Pesan yang dibuat Ward sama artinya meminta dewan memasukkan masjid dalam daftar hitam, dan itu adalah pandangan yang dibagikan oleh para wali.

"Sangat naif dan mengecewakan. Alih-alih mendekati saya secara langsung tentang hal ini, pemimpin dewan malah meminta kepada seorang anggota dewan untuk tidak berbicara dengan saya. Saya pikir ini diskriminatif," kata Hussain dikutip di Birmingham Mail, Kamis (4/11).

Kepada BirminghamLive, Cllr Ward mengkonfirmasi dia telah memberi tahu Cllr Akhtar masuk akal baginya untuk tidak bekerja dengan Hussain, karena kekhawatiran atas pesan Facebook yang dia unggah awal tahun ini.

"Saya tidak mengatakan Akhtar tidak akan bekerja sama dengan masjid. Namun, saya membuat pesan elektronik (email) kepada seorang warga Small Health bahwa dia tidak akan bekerja sama dengan Saddique Hussain. Sebuah tuduhan telah diberikan pada Hussain, yang telah dirujuk ke Komisi Amal. Karena itu, tampaknya masuk akal Akhtar menunggu hasil penyelidikan," ucap dia.

Unggahan yang dipermasalahkan ini merupakan sebuah video yang dibagikan Agustus lalu. Gambar bergerak itu menunjukkan sekelompok pemimpin bersenjata Taliban sedang berdoa setelah mengambil alih gedung kepresidenan di Kabul.

Selain menampilkan video mereka tengah membaca Alquran, Hussain membuat tulisan, "Betapa indah dan beradab dan tidak ada 'aku'. Semoga Allah SWT membimbing kita ke agama-Nya yang indah".

Hussain kemudian menghapus tulisannya ini dan meminta maaf atas pelanggaran yang disebabkan. Ia mengklaim komentarnya tentang pembacaan Alquran, bukan siapa yang melakukannya.

Awal Oktober lalu, Akhtar menyebut tengah melakukan pembicaraan dengan pihak masjid tentang masalah komunitas di Small Heath, termasuk masa depan pusat kesejahteraan Small Heath dan taman lokal.

Ward kemudian turun tangan dan itu memicu reaksi marah dari Hussain. Ward disebut secara efektif memutus dewan dari keterlibatan dengan pengaturan agama yang besar, melayani ribuan penduduk kota dimana 1.000 orang setiap hari menggunakan layanannya.

Dia juga mengatakan insiden unggahan itu telah berlangsung berminggu-minggu yang lalu dan segera dihapus. Permintaan maaf telah ia keluarkan dan tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil oleh lembaga mana pun, termasuk regulator dan polisi.

Hussain mengatakan Akhtar telah melangkah dan mencoba yang terbaik untuk Small Heath sebagai anggota terpilih untuk daerah tersebut. Dia telah terlibat dengan semua organisasi besar masyarakat.

Dalam sebuah unggahan Facebook di halaman resmi masjid, mereka mengatakan telah berjuang sekeras mungkin untuk menjalin komunikasi resmi dengan dewan maupun mendekat agar terjalin kerja sama.

Masjid juga disebut telah berupaya mendekati dewan dan menawarkan diri membantu memenuhi janji dasar mereka dalam memperlakukan warganya dengan kesempatan yang setara dan meningkatkan layanan, seperti Taman Small Heath dan Pusat Kesejahteraan.

"Kami terkejut dan bingung mengapa dewan tidak ingin bekerja dengan badan amal yang berbasis masyarakat dan mitranya. Apakah karena kami organisasi berbasis agama Islam, atau kami menjadi proaktif dalam mewakili kebutuhan yang lebih luas dari lingkungan kita, atau keduanya?" tulis mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement