Rabu 24 Nov 2021 15:42 WIB

Kemenag Diharapkan Mampu Yakinkan Saudi

Kemenag harus yakinkan Saudi bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan umroh

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana lambat ini, jamaah umroh mengelilingi Ka
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Dalam foto yang diambil dengan kecepatan rana lambat ini, jamaah umroh mengelilingi Ka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) diharapkan mampu meyakinkan Pemerintah Arab Saudi bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan umroh di masa pandemi. Delegasi Indonesia harus menunjukkan data bahwa kasus Covid-19 di sudah melandai.

"Karena Arab Saudi termasuk negara yang sangat memperhatikan data saintifik dalam menghadapi pandemi," kata penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) dari Travel Taqwa Tours Rafiq Jauhary saat dihubungi Republika, Rabu (25/11).

Baca Juga

Rafiq mengaku bersyukur, akhirnya tim Kementerian Agama melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk mendapatkan kepastian umroh bagi jamaah Indonesia.

"Alhamdulillah kunjungan Menteri Agama ke Arab Saudi bisa membawa angin segar seputar perkembangan umroh," katanya.

Rafiq mengatakan, meski kasus Covid-19 terjadi penurunan di Indonesia, hall sebaliknya justru terjadi di Eropa. Peningkatan kasus konflik yang terjadi di Eropa ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia ketika melakukan komunikasi dengan Arab Saudi.

Rafiq menuturkan, secara geografis jarak Eropa dengan Timur Tengah tidak terlalu jauh. Artinya Arab Saudi tidak mudah begitu saja membuka pintu kepada negara yang kasus Covid-19 sempat menjadi yang tertinggi.

"Maka akan ada kemungkinan ke depan Arab Saudi akan kembali memperketat kedatangan jamaah umroh," katanya.

Rafiq berharap pemerintah Indonesia dapat mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 khusus pada perayaan akhir tahun. "Jika Indonesia kurang mengantisipasi terhadap ancaman penularan Covid-19 di akhir tahun sehingga terjadi lonjakan angka penularan, maka pasti Arab Saudi akan meninjau kembali pembukaan visa untuk jamaah umrah dari Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement