Rabu 01 Dec 2021 17:32 WIB

Al-Shaikh Tuliskan Deskripsi Detail Mercusuar Alexandria

Deskripsi itu ditulis al-Shaikh dalam kitab berjudul Alif Ba.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Mercusuar Alexandria/Ilustrasi
Mercusuar Alexandria/Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Para musafir maupun ilmuwan Muslim menaruh perhatian penting kota Alexanderia (Iskandariyah) dalam kajiannya. Salah satunya, Yusuf Ibnu al-Shaikh al-Balawi dari Andalusia. 

Al-Shaikh dalam kunjungannya ke Alexandria coba mendeskripsikan salah satu monumen paling kuno di Mesir, yaitu mercusuar Alexandria.  Ibnu al-Shaikh lahir di Malaga pada 1132 M. Semasa hidupnya, dia hanya melakukan satu perjalanan ziarah ke Makkah, yakni pada tahun 1165.

Baca Juga

Pada tahun berikutnya, ia kembali ke kampung halamannya dan menuliskan kisah perjalanannya, termasuk menceritakan mercusuar Alexandria, yang disebut sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno.

Manuskrip berbahasa Arab yang ditulis al-Shaikh itu berjudul Kitab Alif Ba. Kitab itu ditemukan di perpustakaan Kairo, Mesir pada 1870. Namun, butuh waktu 60 tahun bagi orang Spanyol yang bisa berbahasa Arab, Miguel Asin Palacios untuk mengetahui pentingnya kitab tersebut.

Sebab, kitab itu ternyata bukan hanya mengisahkan tentang perjalanan al-Shaikh, tapi juga berisi ide-ide penting yang diajarkan al-Shaikh kepada putranya. Dalam kitab itu, Palacios juga menemukan deskripsi yang detail tentang ukuran mercusuar Alexandria, yang pernah dibuat seorang saksi mata sebelum diruntuhkan gempa bumi pada tahun 1323.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement