Jumat 15 Apr 2022 09:29 WIB

57 Ribu Jamaah Bangladesh Berangkat Haji Tahun Ini

Sebanyak 57.856 jamaah asal Bangladesh dapat melakukan perjalanan ke Makkah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji Bangladesh.
Foto: Daily Sun
Jamaah haji Bangladesh.

IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Sebanyak 57.856 jamaah asal Bangladesh dapat melakukan perjalanan ke Makkah untuk ritual tahunan Islam tahun ini. Informasi ini disampaikan Menteri Negara Urusan Agama, Faridul Haque Khan, Rabu (13/4/2022).

Juru bicara kementerian, Mohammad Anwar Hossain, mengatakan meskipun persoalan seputar haji telah ditetapkan, Faridul tidak mengungkapkan apa pun tentang jumlah jamaah haji yang dapat melakukan perjalanan ketika Bangladesh mencapai kesepakatan dengan pemerintah Saudi, maupun berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan ibadah tersebut.

 

Pemerintah Saudi telah memotong jumlah visa untuk jamaah haji menjadi 100.000 tahun ini, pengurangan besar dari 250.000 sebelum pecahnya virus Covid-19.

 

Dilansir di Bdnews24, Jumat (15/4/2022), Saudi menetapkan 127.198 pengunjung yang memenuhi syarat dapat mengunjungi Saudi pada 2020. Tetapi keputusan itu lantas dibatalkan, karena pihak berwenang di Saudi melarang kunjungan haji akibat pandemi.

 

Selanjutnya, hanya 60.000 orang asing yang tinggal di Arab Saudi yang memenuhi syarat yang diizinkan melakukan ibadah haji dalam dua tahun terakhir, di tengah aturan keamanan kesehatan yang ketat.

 

Menurut Pemerintah Saudi, hanya Muslim di bawah usia 65 tahun dan telah menyelesaikan vaksinasi Covid-19 yang memenuhi syarat untuk haji tahun ini. Setiap orang harus memiliki bukti tes PCR negatif Covid-19 dan menjaga aturan kesehatan dengan ketat.

 

Pemerintah Bangladesh mengumumkan hanya mengakomodasi kunjungan haji sebanyak 2.605 orang tahun ini. Sementara, 51.882 orang akan bepergian melalui pengaturan pribadi atau khusus.

 

“Pendaftaran dilakukan secara otomatis, tidak ada yang bisa mengacaukannya. Mereka yang berada di awal daftar antrian akan mendapatkan kesempatan berangkat lebih dulu," ujar Anwar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement