Rabu 15 Jun 2022 10:47 WIB

Badai Debu Melanda Makkah, Jamaah Diminta tak Keluar Hotel

Jamaah haji diminta selalu memakai alat pelindung diri saat keluar hotel.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji Indonesia  bersiap menuju Bir Ali untuk mengambil miqat, Ahad (12/6).  Mereka akan menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah. Badai Debu Melanda Makkah, Jamaah Diminta tak Keluar Hotel
Foto: dok. MCH
Jamaah haji Indonesia bersiap menuju Bir Ali untuk mengambil miqat, Ahad (12/6). Mereka akan menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah. Badai Debu Melanda Makkah, Jamaah Diminta tak Keluar Hotel

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Jamaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah diminta tidak melakukan aktivitas berlebih di luar pondokan. Saat ini di Makkah sedang terjadi badai debu yang bisa mengancam kesehatan jamaah.

"Perhatian, mohon disebarkan kepada semua kloter, terutama kloter yang sudah ada di Makkah dikarenakan terdapat badai debu, jamaah haji diharapkan tidak keluar hotel," kata anggota tim promosi kesehatan Ira Cyndira Tresnan, seperti dilaporkan Republika, Rabu (15/6/2022). 

Baca Juga

Jika pun jamaah haji Indonesia harus terpaksa keluar pondokan untuk menunaikan ibadah di Masjidil Haram atau tempat-tempat bersejarah di Makkah, maka gunakan alat pelindung diri (APD). Jamaah diminta memakai kacamata dan masker demi menjaga debu tidak masuk mata dan hidung.

"Tolong ingatkan kembali jamaah haji untuk membawa APD lengkap," katanya.

Di antara APD yang harus dibawa masing-masing jamaah haji, adalah payung kecil, topi lebar menutup wajah, kacamata hitam, persediaan masker medis, masker kain, kaos kaki, dan sandal atau sepatu.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement