Rabu 06 Jul 2022 19:02 WIB

Jamaah Haji dari Barat Kesulitan Mendapatkan Kamar Hotel di Makkah

Jamaah haji Barat dibiarkan menunggu berjam-jam di lobi hotel.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, saat yang lain menonton Maqam Ibrahim, atau Stasiun Ibrahim, di sebelah kiri, di kota suci Mekah di Arab Saudi, Selasa, 5 Juli 2022. Arab Saudi diharapkan untuk menerima satu juta Muslim untuk menghadiri haji, yang akan dimulai pada 7 Juli, setelah dua tahun membatasi jumlahnya karena pandemi coronavirus. Jamaah Haji dari Barat Kesulitan Mendapatkan Kamar Hotel di Makkah
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, saat yang lain menonton Maqam Ibrahim, atau Stasiun Ibrahim, di sebelah kiri, di kota suci Mekah di Arab Saudi, Selasa, 5 Juli 2022. Arab Saudi diharapkan untuk menerima satu juta Muslim untuk menghadiri haji, yang akan dimulai pada 7 Juli, setelah dua tahun membatasi jumlahnya karena pandemi coronavirus. Jamaah Haji dari Barat Kesulitan Mendapatkan Kamar Hotel di Makkah

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Barat yang mendaftar haji melalui situs besutan pemerintah Arab Saudi, Motawif, mengatakan hotel mereka di Makkah kehabisan kamar. Beberapa jamaah bahkan  diberikan kunci kamar yang sudah ditempati oleh tamu lain, hanya beberapa hari sebelum ziarah haji dimulai.

 

Baca Juga

Seorang peziarah Inggris, yang menginap di Hotel Fairmont di kota itu, yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, jamaah dibiarkan menangis di lobi hotel setelah mereka tidak diberi kamar.

"Orang-orang telah membayar dan diberitahu mereka memiliki kamar (oleh Motawif), tetapi hotel tidak menyediakan kamar,” ujar seorang jamaah asal Coventry, Inggris, dilansir Middle East Eye (MEE), Selasa (5/7/2022). 

Gambar yang dikirim ke MEE mengonfirmasi para peziarah dibiarkan menunggu berjam-jam di lobi hotel. Beberapa peziarah di Fairmont juga diberikan kartu kunci oleh hotel, hanya untuk diberitahu kamar mereka sudah ditempati oleh orang lain.

"Seorang wanita memulai, saat dia membayar paket platinum, dan mereka terus memberikan kartu itu ke kamarnya kepada orang lain sehingga orang-orang secara acak terus masuk," katanya.

 

Peziarah itu mengatakan tampaknya tidak ada koordinasi nyata antara Motawif untuk para peziarah yang membayar layanan mereka dan hotel-hotel yang bertugas membagikan kartu kunci mereka kepada para tamu.

Peziarah Barat lain yang tiba dua hari sebelumnya di Makkah dari Madinah mengatakan rasanya seperti berada di 'rumah gila'. "Mereka memiliki anak-anak sukarelawan yang berjaga di meja depan dan pengawas tidak terlihat," ucap jamaah haji Barat itu.

 

"Anak-anak ini merupakan mahasiwa universitas sehingga kebanyakan orang mengerti tidak adil untuk mengkritik mereka. Ketika kami check in mereka tidak memiliki kamar untuk kami. Siapa pun yang mengatakan mereka berada dalam kelompok tiga bisa mendapatkan kartu kunci, tetapi tidak dicek paket mana yang telah mereka bayar," katanya.

 

MEE telah menghubungi Fairmont Hotel untuk meminta komentar. Masalah yang dihadapi peziarah di Makkah terjadi serupa yang dilaporkan oleh jamaah haji di Madinah.

 

Pekan lalu, seorang jamaah wanita, yang memesan paket platinum, mengatakan kepada MEE bahwa dia ditempatkan di sebuah ruangan bersama pria acak di Hotel Pullman di Madinah. "Malam sebelumnya, ada sekitar 30 orang yang masih menunggu tempat tidur. Saya menawarkan seorang wanita kesempatan menyimpan barang bawaannya dan mandi di kamar saya karena kami semua telah menempuh perjalanan 24 jam," ucap peziarah itu kepada MEE.

 

"Satu pasangan, wanita itu terus-menerus menangis karena dia hamil. Staf hotel juga mengetuk pintu untuk mengetahui berapa banyak orang di setiap kamar karena mereka khawatir tentang peraturan kebakaran," katanya. 

 

MEE telah meminta komentar dari Accor, yang menjalankan hotel Pullman di Madinah. Ibadah haji berlangsung selama enam hari dan terdiri dari berbagai ritus. Peziarah haji biasanya tiba di Makkah sebelum menyelesaikan ritual lain yang terkait dengan haji.

 

Dari Makkah, mereka akan menuju ke Mina, sebuah area di luar kota, sebelum menuju ke Gunung Arafah dan Muzdalifah. Sabtu lalu, jamaah mengatakan paket haji mereka senilai puluhan ribu dolar telah diturunkan tanpa tawaran pengembalian uang sebagian.

 

Pada awal Juni, pemerintah Saudi membuat keputusan mengejutkan untuk mengesampingkan agen perjalanan tradisional dan sebagai gantinya menggunakan Motawif. Motawif melakukan undian acak bagi umat Islam dari Eropa, Australia, dan Amerika untuk menghadiri haji tahun ini. Haji akan dimulai pada 7 Juli 2022.

 

Sejak itu, calon jamaah telah memberi tahu tentang banyak masalah, termasuk ditolak di bandara dan pemesanan gagal meskipun pembayaran penuh telah dilakukan. Banyak peziarah yang sebelumnya berada dalam kategori 'dibayar tetapi gagal' sejak pemesanan mereka disetujui, tetapi sekarang mengeluh tidak menerima apa yang telah mereka bayar.

https://www.middleeasteye.net/news/hajj-western-pilgrims-left-no-hotel-room-days-pilgrimage

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement