REPUBLIKA.CO.ID, Laporan dari Makkah oleh Nur Hasan Murtiaji
MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia mulai membayar dam di pasar hewan Ka'kiyah, Makkah, Senin (7/10). Tampak sejumlah jamaah asal Lampung, Jawa Barat, Ogan Komering Ulu Timur, dan Jakarta memenuhi pasar hewan tersebut.
Jamaah haji Indonesia tampak mendominasi pasar hewan di Jalan Umm al Mua'minin Umm Salama itu Senin pagi. Jamaah asal Embarkasi Jakarta (JKS-47), Usman Abubakar, mengatakan ada 90 jamaah dari rombongannya yang membeli unta dan kambing. "Haji itu kan ibadah, ziarah, dan wisata. Ini salah satu dari wisata," kata Usman.
Menurut Usman, pertimbangan membeli unta karena banyak jamaah yang penasaran ingin memakan daging unta. Seperti yang dialami rombongan Apipah yang membeli dua unta untuk 14 orang. "Saya belum pernah makan daging unta," kata Apipah dari Embarkasi Jakarta (JKG-33).
Fauzan, pengantar jamaah haji Indonesia di pasar hewan Ka'kiyah, mengatakan kebanyakan kambing yang dijual di pasar hewan ini berasal dari Sudan, Suriah, dan Mesir. Harga kambing ukuran kecil antara 350-400 riyal. Sedangkan yang ukuran besar bisa lebih dari 500 riyal.
Kebanyakan jamaah Indonesia membayar dam dengan memotong kambing. "Tahun ini harga kambing naik 50-70 riyal," kata Fauzan yang sudah 10 tahun menjadi mukimin di Saudi. Untuk unta, harganya 4.000 hingga 5.500 riyal. Unta ini ada yang diimpor dari Yaman, Mesir, selain dari lokal.
Menurut Fauzan, daging dam itu kemudian didistribukan kepada para fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Ada pula yang sebagian dikirim ke luar negeri dalam bentuk daging beku atau kornet. "Kalau yang membayar dam lewat bank, biasanya dikirim ke negara-negara Afrika dalam bentuk kornet," kata Fauzan.
Pasar hewan Ka'kiyah menjual kambing, sapi, dan unta. Pasar ini luasnya 5.000 meter persegi. Pemotongan hewan dam pun bisa dilakukan di pasar ini. Selain pada musim haji, pasar ini juga menjual sapi, kambing, dan unta. Warga Saudi juga banyak yang membeli daging dari pasar Ka'kiyah ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
