Senin 29 Sep 2014 21:29 WIB

Jamaah Diminta Persiapkan Puncak Haji

Rep: zaki al hamzah/ Red: Joko Sadewo
Wukuf di Arafah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Wukuf di Arafah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Anggota DPR, Tubagus Ace Hasan Syadzily menyatakan rasa syukur bahwa seluruh jamaah haji Indonesia telah tiba semua di Tanah Suci. Maka itu, pihaknya mendorong agar semua stakeholder pelaksanaan haji, para jamaah, semua petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi berkonsentrasi dan fokus untuk menghadapi pelaksanaan puncak haji di Arafah, Mudzdalifah dan Mina (Armina).

"Ritual Armina ini merupakan inti dari pelaksanaan Ibadah haji. Kami menghimbau kepada jamaah untuk istirahat mempersiapakan puncak ibadah haji tersebut," katanya dihubungi kepada Media Center Haji (MCH) Jeddah di Jeddah, Arab Saudi, Senin (29/9) siang waktu arab saudi (WAS).

Para jamaah lebih baik beristirahat di pemondokan masing-masing sambil beribadah dan berdoa agar ibadahnya lancar. Juga menjaga kesehatan agar dalam menjalankan puncak haji betul-betul fit dan siap lahir serta bathin.

Sementara, lanjut dia, terutama Kemenag RI harus betul mempersiapkan dan memeriksa ulang fasilitas ibadah selama di Arafah dan Mina (Armina). Diperkirakan jumlah jamaah haji tahun ini akan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya karena bersamaan dengan Haji Akbar.

"Tersiar kabar, masyarakat muslim di negara tetangga seputar Arab Saudi akan berbondong-bondong melaksanakan haji tahun ini. Kita perlu lebih persiapan, terutama penempatan tempat wukuf Arafah dan tempat mabit di Mina," ujar politisi Partai Golkar ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement