Rabu 14 Sep 2016 19:21 WIB

9 Calhaj Tertahan di Filipina Sedih Berlebaran Jauh dari Keluarga

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Andi Nur Aminah
Calon haji korban penipuan melalui jalur Filipina kini sebagian sudah dipulangkan ke Tanah Air. Namun masih ada sembilan orang lagi yang berada di Filipina dan akan dijadikan saksi di persidangan.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Calon haji korban penipuan melalui jalur Filipina kini sebagian sudah dipulangkan ke Tanah Air. Namun masih ada sembilan orang lagi yang berada di Filipina dan akan dijadikan saksi di persidangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sembilan calon jamaah haji (calhaj) yang menggunakan paspor palsu Filipina masih tertahan sampai saat ini. Mereka berada di Filipian sudah 10 hari dan menunggu persidangan. Sembilan orang tersebut akan dijadikan sebagai saksi di persidangan.

Sedangkan 168 sisanya sudah dipulangkan ke Indonesia sejak 4 September lalu. Akan tetapi hingga saat ini mereka belum mendapatkan kabar apapun mengenai kapan persidangan akan dimulai. Salah satu calhaj yang tersebut, Anton Kapriatna (29 tahun) mengatakan belum ada kabar kapan persidangan berlangsung atau tahapan apapun mbak. "Kita juga bingung masih begini-begini saja dari semenjak diminta untuk menjadi saksi," ujar Anton melalui pesan blackberry messanger kepada Republika.co.id, Rabu (14/9).

Anton mengaku otoritas Filipina belum memberikan informasi apapun mengenai persidangan. Sehingga waktu mereka terbuang hanya untuk menunggu jadwal persidangan yang diketahui kapan akan digelar. Hingga saat ini mereka masih tinggal di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila.

Bahkan ketika perayaan Idul Adha pada Senin (14/9) kemarin, Anton merasa sangat sedih. Lantaran ini adalah kali pertama dia merayakan Idul Qurban jauh dari keluarga.

Anton juga mengaku tidak ikut merasakan euforia Hari Raya Qurban karena dia tidak memakan daging hewan kurban. Dia dan rekan-rekannya menunaikan Shalat Ied di masjid KBRI. "Tapi di sini tidak ada penyembelihan hewan kurban," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement