Selasa 03 Jan 2017 17:30 WIB

Ini Catatan Penyelenggaraan Haji 2016

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Haji
Foto: AP/Hassan Ammar
Haji

IHRAM, JAKARTA -- Komisi VIII DPR RI meminta penyelenggara ibadah haji memperbaiki beberapa hal yang menjadi kekurangan di tahun lalu. Komisi VIII meminta agar tidak ada masalah dalam penerbitan visa. Selain itu, mereka menyarankan agar bimbingan manasik haji diperbaiki lagi.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid mengatakan, yang menjadi catatan saat penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu, pertama, masalah visa. Kemarin banyak yang terlambat mendapatkan visa. Selain itu terjadi juga kerancuan, ada jamaah yang sudah dapat jadwal berangkat tapi visanya belum dapat. Sementara, yang belum dapat jadwal berangkat, visanya sudah jadi.

"Akibatnya ada keterlambatan, kegelisahan dan ada grup dadakan (keloter dadakan)," kata Sodiq kepada Republika.co.id, Selasa (3/1).

Ia menerangkan, ada jamaah haji yang terpisah, harusnya ikut Kelompok Bimbingan Haji (KBH) itu, tapi malah masuk KBH lain. Bahkan, ada suami dan istri yang terpisah keberangkatannya. Selain itu, juga ada jamaah yang terpisah dari keluarganya dan temannya.

"Masalah tersebut menggelisahkan para jamaah haji, (akibat) keterlambatan dan kekacauan penerbitan visa," ujarnya.

Kedua, persoalan informasi yang diberikan kepada jamaah haji. Hal ini dikatakan dia, terkait dengan bimbingan manasik. Ia menegaskan, manasik bukan hanya soal bimbingan ibadah haji saja. Tetapi juga tentang informasi medan yang akan dihadapi jamaah haji dan informasi hak-hak jamaah haji.

Ia menerangkan, jadi setelah membenahi sarana, selanjutnya harus membenahi sistem visa, haji dan manasik. Sejauh ini, menurutnya, bimbingan manasik hanya memberikan bimbingan ibadah saja kepada para jamaah haji. Di dalam bimbingan manasik belum ada pemberian informasi medan dan lain sebagainya. "Itu (manasik) perlu kita perbaiki," tegasnya.

Kemudian, yang ketiga, persoalan manajemen penyelenggaraan ibadah haji untuk orang-orang lansia juga perlu diperbaiki. Sodiq menjelaskan, manajemennya perlu diperbaiki supaya jamaah haji yang lansia lebih bisa dipercepat lagi keberangkatannya. Memang sekarang sudah diupayakan pemerintah untuk percepatan pemberangkatan jamaah haji lansia.

"Tapi masih perlu diperbaiki lagi agar yang lansia-lansia bisa lebih dipercepat," ujarnya.

Keempat, persoalan fasilitas untuk jamaah haji. Menurut Wakil Ketua Komisi VIII itu, walau sudah dinaikkan anggarannya tapi fasilitas di Arafah semacam AC, karpet dan toilet masih ada kelemahan di beberapa sektor.

Kelima, persoalan kesiapsiagaan perlindungan dan keamanan jamaah haji. Jadi, petugas haji harus lebih efisien dan kompetensi petugasnya harus ditingkatkan lagi sebagai upaya meningkatkan perlindungan kepada jamaah haji. Ia mengungkapkan, bersyukur tahun lalu tidak ada musibah tapi tetap harus waspada.

"Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan, bisa melalui manasik, di manasik bisa diajarkan mengenai materi ibadah, pengenalan medan dan sistem perlindungan serta keamanan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement