Rabu 13 Sep 2017 01:00 WIB

Menuju Madinah, Obat Rindu pada Rasulullah

Para peziarah memadati area makam Rasulullah SAW di Madinah
Foto: Yogi Ardhi/ Republika
Para peziarah memadati area makam Rasulullah SAW di Madinah

IHRAM.CO.ID, Waktu masih menunjukan pukul 05.30 waktu setempat, saat tiba di Tharwat Zamzam Hotel, Misfalah-Makkah. Tampak ratusan jamaah yang tergabung dalam kloter 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44), sudah memadati lobby hotel. Mereka adalah kloter perdana yang akan berangkat menuju Madinah Al-Munawwarah.

Sebagian dari mereka tampak beristirahat menunggu bus tiba dan waktu keberangkatan. Sebagian lain menikmati pagi dengan minum teh dan kopi yang disiapkan di lobby.

Keceriaan tampak menghiasi sebagian dari mereka. Umi Salamah misalnya, merasa lega karena telah menyelesaikan ibadah hajinya dan akan segera ke Kota Nabawi yang sudah lama dirindukannya.

“Alhamdulillah lega karena selama di Makkah diberi kemudahan dan kelancaraan dalam beribadah. Sekarang merasa lega karena akan segera ke Madinah,” tuturnya di Makkah, Selasa (12/09).

Umi mengaku, akan memanfaatkan keberadaanya di Madinah untuk berusaha menjalani Arbain, shalat berjamaah 40 waktu secara berturut-turut di Masjid Nabawi. Keinginan lainnya adalah ziarah ke Makan Rasulullah dan berdoa di Raudlah. “Doanya, kalau ibu tentunya untuk keluarga. Anak cucu semoga bisa berhaji seperti saya sekarang,” katanya.

Kerinduan terhadap Rasulullah juga dirasakan Abdul Qadir Jailani. Petani bunga asal Kota Batu ini mengaku sudah berangan-angan sejak dulu dapat berziarah ke Makam Rasulullah. “Alhamdulillah sekarang bisa mengalami langsung ziarah ke Makam Rasulullah, panutan kami,” tuturnya dengan mata berkaca.

“Saya ingin berdoa mudah-mudahan bisa mengikuti jejak Rasulullah. Kami ingin merasakan bagaimana payah dan sulitnya perjuangan Rasulullah pada zaman dulu. Mungkin sekarang ini sudah enak. Karenanya kami hanya bisa bersyukur dan menikmati,” ujarnya dengan suara yang tiba-tiba memberat.

Hal sama diungkapkan Lili Alfiah. Guru SMPN 6 Batu Malang ini mengaku, senang dan haru karena akhirnya akan segera sampai di Kota Madinah. Baginya, keberangkatan ke Madinah menandai semakin dekatnya jarak antara dia dengan makam Rasulullah SAW. 

“Kami akan membaca Diba’i dan shalawat untuk Rasulullah. Ketua rombongan nanti di bus, juga akan membimbing pembacaan shalawat dalam perjalanan menuju Madinah,” ucapnya sedikit terbata.

“Kami ingin mendapatkan syafaat dari Rasulullah,” sambungnya dalam tangis yang berusaha ditahannya.

As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Rasulallah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Nabiyyallah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Habiballah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Shafwatallah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Nurodh-dholam. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Badrattamam. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa khaira khalqillah. As-Shalatu was-salamu ‘alaika yaa Shabibasy-syafa’ah. Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajmain.

Fase pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua memang telah dimulai. Fase gelombang pertama ini ditandai keberangkatan 10 bus yang membawa kloter 44 Embarkasi Surabaya (SUB 44). Total akan ada 16 kloter yang berangkat pada hari ini, Selasa (12/9) yang diangkut dengan 150 bus.

Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid mengatakan, kalau pihaknya telah menyiapkan sekitar 2.600 armada untuk pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua. “Total trip jemaah haji gelombang kedua sekitar 2.600 an bus dari Makkah menuju Madinah. Insya Allah seluruhnya sudah siap dan sudah upgrade,” ujar Subhan Cholid usai pelepasan SUB 44 di Tharwat Zamzam Hotel, Makkah, Selasa (12/9).

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement