Jumat 10 Nov 2017 16:46 WIB

Tren Umrah di Akhir Tahun Cenderung Meningkat

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Baitullah di musim umrah
Foto: Amantour
Baitullah di musim umrah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tren jamaah umrah cenderung akan mengalami peningkatan di akhir tahun ini dan awal tahun 2018 mendatang. Wakil Ketua Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Muharom Ahmad mengatakan, tren tersebut karena berbarengan dengan musim liburan di Indnesia.

"Tren meningkat ini biasanya bertahan selama 2-3 bulan. Biasanya mulai akhir November, Desember, kemudian masuk Januari awal," kata Muharom, saat dihubungi Republika, Jumat (10/11).

Muharom pun mengingatkan agar para jamaah mempersiapkan diri secara fisik karena cuaca di Arab Saudi memasuki musim dingin. Jamaah diminta untuk menyesuaikan diri. APalagi suhu saat musim dingin berada di kisaran 7-10 derajat celcius.

"Di sana, cukup dingin tapi lebih banyak rasanya angin. Jadi jamaah tidak usah terlalu khawatir, tapi persiapkan saja kondisi terbaik untuk kesehatan," lanjutnya.

Saat ini, pihak Masjidil Haram tengah menerapkan pengaturan baru dalam menjalankan tawaf. Hal itu disebabkan adanya proyek perbaikan di air sumur zamzam. Dengan demikian, akan ada jam-jam tertentu yang sangat padat. Karena itu, Muharom mengingatkan agar para jamaah lebih bersabar dan mengikuti arahan para pembimbingnya.

Dalam rangka menjaga kesehatan, ia mengatakan dokter biasanya akan menyarankan para jamaah untuk lebih banyak mengonsumsi Vitamin C dan vitamin B complex. Sementara dari para pembimbing, biasanya mereka akan membawa jamaah melakukan ibadah tidak terlalu malam.

"Paling mulainya dari shalat subuh, kemudian kegiatan umrah biasanya dipilih di sore hari atau ba'da dzuhur," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement