Kamis 09 Aug 2018 16:39 WIB

Jokowi Kenang Ibadah Haji 15 Tahun Lalu

Saat ini, 153.675 jamaah haji Indonesia berada di Makkah, Arab Saudi, untuk haji.

Sejumlah petugas kesehatan Arab Saudi memberikan imbauan kesehatan pada jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (9/8). Pada musim haji kali ini, petugas Arab Saudi kerap terlihat berinteraksi denga  jamaah dari berbagai negara termasuk Indonesia
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Sejumlah petugas kesehatan Arab Saudi memberikan imbauan kesehatan pada jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (9/8). Pada musim haji kali ini, petugas Arab Saudi kerap terlihat berinteraksi denga jamaah dari berbagai negara termasuk Indonesia

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengenang ibadah haji yang dilaksanakannya  bersama Ibu Negara Iriana Jokowi pada 2003 atau 15 tahun silam. Saat ini, ratusan ribu jemaah Indonesia berada di Makkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji.

"Saya jadi teringat ketika berhaji tahun 2003 bersama istri. Saat itu, di Tanah Suci, saya menyaksikan jamaah haji Indonesia menikmati fasilitas yang disediakan pemerintah kita, sejak berangkat sampai pulang, dari angkutan darat, pemondokan, makanan, pelayanan kesehatan dan bimbingan ibadah," demikian Jokowi dalam keterangan fotonya pada Kamis siang.

Pada Rabu (8/8), 153.675 jamaah haji Indonesia tiba di Arab Saudi sejak keberangkatan pertama pada 18 Juli 2018. Jamaah haji terbagi dalam 382 kelompok terbang dari 18 embarkasi haji Indonesia.

Menurut Jokowi, pelayanan yang diberikan kepada lebih dari 200 ribu jemaah pada 2018 lebih baik dibanding saat dia berhaji dahulu. Ia mengatakan ini berkat berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan pemerintah. 

photo
Sejumlah petugas kesehatan Arab Saudi memberikan imbauan kesehatan pada jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (9/8). Pada musim haji kali ini, petugas Arab Saudi kerap terlihat berinteraksi denga jamaah dari berbagai negara termasuk Indonesia. (Republika/Fitriyan Zamzami)

Ia mengatakan terobosan tersebut di antaranya rekam sidik jari dan foto wajah jemaah kini dilakukan di Indonesia, bukan di Jeddah atau Madinah. "(Ini) Menghindari antrean panjang dan lama setiba di Arab Saudi," kata Jokowi.

Pemerintah menyewa 165 hotel di Kota Mekkah serta 107 hotel di Kota Madinah guna memfasilitasi penginapan para jamaah. Sebanyak 32 hotel dari jumlah tersebut disewa satu musim penuh.

Selain itu, layanan katering untuk jemaah haji Indonesia juga ditambah dari 25 kali menjadi 40 kali lipat. "Sementara living cost sebesar 1.500 riyal tetap diberikan penuh yang bisa digunakan jemaah untuk keperluan lainnya.

Menurut Jokowi, seluruh inovasi dilakukan agar jemaah haji Indonesia dapat beribadah dengan tenang dan memperoleh kemabruran dan kembali ke Indonesia dalam kondisi sehat.

 

Di saat perhatian kita di Tanah Air tersita oleh aneka isu, sampai Rabu kemarin, sudah 153.675 jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi semenjak keberangkatan pertama 18 Juli lalu. Mereka terbagi dalam 382 kelompok terbang dari 18 embarkasi haji di seluruh Indonesia. Saya jadi teringat saat ketika berhaji tahun 2003 bersama istri. Saat itu, di Tanah Suci, saya menyaksikan jamaah haji Indonesia menikmati fasilitas yang disediakan pemerintah kita, sejak berangkat sampai pulang, dari angkutan darat, pemondokan, makanan, pelayanan kesehatan dan bimbingan ibadah. Tapi dapat saya pastikan, pelayanan yang diterima lebih 200.000 jamaah haji Indonesia tahun ini akan jauh lebih baik dari saat saya berhaji 15 tahun lalu. Ini berkat berbagai terobosan dan inovasi yang ditempuh pemerintah, di antaranya rekam sidik jari dan foto wajah jamaah kini dilakukan di Indonesia, bukan di Jeddah atau Madinah, menghindari antrian panjang dan lama setiba di Arab Saudi. Tahun ini, pemerintah menyewa 165 hotel di Makkah dan 107 hotel di Madinah untuk penginapan jamaah, 32 hotel di antaranya disewa satu musim penuh, tidak dibagi dengan jamaah negara lain, sehingga kita tidak lagi khawatir dengan batas waktu tinggal di hotel. Jamaah kita kini juga makan dengan bumbu masakan dari Indonesia, yang diracik juru masak asal Indonesia. Layanan katering bagi jemaah haji Indonesia selama di Makkah ditambah, dari 25 kali, tahun ini menjadi 40 kali, berikut tambahan berupa teh, gula, kopi, saos sambel, kecap dan satu potong roti. Sementara living cost sebesar 1500 riyal tetap diberikan penuh yang bisa digunakan jemaah untuk keperluan lainnya. Kementerian Agama juga membentuk tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) yang terdiri dari petugas layanan umum yang memiliki kemampuan medis untuk mendukung layanan kesehatan pada puncak haji. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah yang membutuhkan pertolongan kesehatan di areal Jamarat menuju Mina. Semua inovasi ini demi jamaah haji kita bisa beribadah dengan tenang, memperoleh kemabruran, serta kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement