IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Persiapan menyambut musim haji 2019 mulai dilakukan Kementerian Agama. Usai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2019 ditetapkan, Kemenag akan segera mengirim tim akomodasi, katering, dan transportasi ke Arab Saudi.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis, mengatakan tiga tim tersebut akan diberangkatkan ke Arab Saudi dalam waktu dekat ini. Untuk tim akomodasi akan diberangkat hari Ahad mendatang. Sedangkan katering pertengahan Februari disusul tim transportasi awal Maret.
Dia menjelaskan tim layanan haji yang akan diberangkatkan berasal dari pejabat dan staf Direktorat Haji dan Umrah, khususnya dari Direktorat Haji Luar Negeri. Pasalnya, di direktorat tersebut terdapat subdit akomodasi haji. Lalu tim konsumsi berasal dari subdit catering ditambah satu orang dari sekolah tinggi pariwisata Bandung sebagai ahli tata boga.
Kemudian untuk tim transportasi seluruhnya berasal dari subdit transportasi haji ditambah satu orang dari Dirjen Perhubungan Darat. Tim ini nantinya akan membuat rute-rute transportasi bus shalawat.
Menurutnya, tim akomodasi akan melaksanakan tugasnya selama 85 hari. Tim catering 60 hari dan transportasi 45 hari.
“Jadi tugas mereka adalah menerima pendaftaran dari penyedia di sana lalu setelah itu dilakukan verifikasi administrasi dan teknis ke lapangan,” kata Sri.
Tim akan mengecek langsung hotel apakah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Untuk akomodasi akan dilakukan pengukuran jarak. Setelah selesai verifikasi lapangan, kata Sri, tim akan melakukan penilaian. Setelah itu negoisasi adalah tahapan berikutnya yang akan dilakukan oleh tim.
Lalu tim mengusulkan penetapan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) setelah seluruh proses seleksi dilalui. “Tim ini tugasnya memilih penyedia-penyedia baik transportasi akomodasi dan catering yang ditetapkan dalam pedoman dirjen. Tim ini bekerja sesuai pedoman,” kata Sri menegaskan.
Sri memastikan tim yang dikirim ke Arab Saudi sesuai dengan kualifikasi. Mereka dipastikan mempunyai integritas dan mahir berbahasa Arab. Sehingga mereka mampu melakukan negoisasi dengan para penyedia jasa di sana.
Adanya tim pendukung yang berasal dari mukimin di Arab Saudi akan membantu mempermudah tim layanan haji. Misalnya mereka akan membantu melakukan pengukuran jarak serta pengukuran luas kamar.
Sri mengakui tak mudah melakukan negoisasi dengan penyedia jasa di Arab Saudi karena harus bersaing dengan negara lain.
Ditambah biaya yang ditawarkan Indonesia lebih rendah dari harga yang mereka patok. Selain itu, hotel-hotel dengan jarak ke Madinah cukup dekat pun terbatas.
Namun, menurut Sri, jamaah haji Indonesia yang tertib dan disiplin membawa dampak positif bagi kemudahan tim memperoleh penginapan. Para penyedia jasa lebih senang disewa oleh jamaah Indonesia karena tertib dan disiplin meskipun harga yang ditawarkan Indonesia lebih rendah dari harga yang dipatok.
Sri berharap dengan tidak naiknya biaya haji tahun ini tidak menganggu proses pencarian fasilitas layanan haji.
“Mudah-mudahan kita doakan saja tim ini mampu mencari penyedia dengan kualitasnya bagus dengan harga sama seperti tahun lalu,” tuturnya.