Sabtu 25 May 2019 01:00 WIB

Calon Jamaah Pengidap Kusta MB Ditunda Keberangkatannya

Jamaah calon haji wajib periksa kesehatan untuk tahu ada penyakit menular atau tidak.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Penyakit kusta (ilustrasi).
Foto: Antara/Fikri Adin/c
Penyakit kusta (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemeriksaan kesehatan menjadi bagian terpenting dalam proses persiapan jamaah haji. Karena faktor kesehatan yang menentukan jamaah bisa berangkat atau tidaknya ke Tanah Suci. "Untuk itu jamaah calon haji wajib memeriksa kesehatannya untuk mengetahui apakah punya penyakit menular atau tidak," kata Kesubag Program dan Informasi Pusat Kesehatan Haji Indonesia dr Melzan Dharmayuli saat dihubungi Republika.co.id, Jumat, (24/5).

Melzan menuturkan ada beberapa jenis penyakit menular yang membuat jamaah ditunda keberangkatanya. Untuk itu, agar jamaah bisa berangkat sesuai waktu yang ditentukan, jamaah harus rajin memeriksa kesehatannya.

Baca Juga

Menurut Melzan, beberapa jenis penyakit membuat jamaah ditunda keberangkatannya di antaranya tuborculosis atau TBC dan penyakit kusta. Jika jamaah memiliki dua penyakit tersebut, maka jamaah harus segera berobat. "Agar bisa diberangkatkan ke Tanah Suci sesuai jadwal yang ditentukan," katanya.

Melzan menuturkan, ada dua jenis penyakit kusta yang perlu segera ditangani agar tidak menularkan kepada orang lain atau jamaah. "Jadi kusta ini ada dua jenis. Yaitu kusta kering atau pausi basiler (PB) dan kusta basah atau multi basiler (MB)," ujarnya.

Melzan mengatakan jamaah haji yang memiliki penyakit kusta bisa berangkat. Akan tetapi penyakit kustanya untuk kusta PB Basil Tahan Asam (BTA) nya itu negatif. "Karena kusta PB BTA negatif itu dia tidak menular," katanya.

Maka dari itu jika ada jamaah haji memiliki penyakit kusta PB BTA negatif atau kusta kering, jamaah itu bisa diberangkat. "Karena kusta kering itu bercaknya tidak banyak dan tertutup sehingga tidak terlihat jelas," katanya mengedukasi tentang jenis penyakit kusta.

Namun jika jamaah haji memiliki jenis penyakit kusta yang Multi Basiler (MB) BTA positif, jamaah itu tidak boleh diberangkatkan. Karena selain menular, kusta MB BTA positif juga jika dilihat menjijikan. "Dan yang seperti ini kita tidak merekomendasikan berangkat karena sudah jelas peraturannya juga tidak boleh karena BTA positif tadi," katanya.

Jadi kata Mezlan jamaah haji yang memiliki kusta MB multibasi atau BTA positif masih bisa diberangkatkan, setelah kusta MB itu sudah menjadi BTA negatif. Menurut Mezlan, proses penyembuhan jenis penyakit kusta ini lebih lama daripada jenis penyakit menular yang lain seperti TBC.

TBC kata dia hanya memerlukan waktu enam bulan. Sementara kalau kusta bisa sampai setahun bahkan lebih untuk bisa sembuh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement