Kamis 04 Jul 2019 09:25 WIB

Presiden Bangladesh Ingatkan Asosiasi Haji tak Menipu Jamaah

Presiden meminta jamaah haji mendoakan kemajuan Bangladesh.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji (Ilustrasi).
Foto: Dok Republika.co.id
Jamaah haji (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Presiden Bangladesh, Abdul Hamid, meminta Asosiasi Lembaga Haji Bangladesh (HAAB) untuk tidak menipu masyarakat atas nama bisnis haji. Saat meresmikan program haji 2019 di Kamp Haji Ashkona di Dhaka, Selasa (2/7), ia justru menyerukan agar mereka mengambil manfaat dari calon jamaah yang hendak berhaji.

Merujuk pada berbagai anomali dan penyimpangan dalam menangani urusan haji, Presiden mengeluarkan peringatan keras terhadap kelalaian, penyimpangan, dan korupsi dalam manajemen haji.

Baca Juga

"Pemerintah tidak akan ragu untuk bersikap keras terhadap individu, lembaga atau institusi mana pun jika ditemukan terlibat dalam praktik buruk semacam itu," kata Abdul Hamid, dilansir di The Daily Star, Rabu (3/7).

Presiden meminta perwakilan HAAB untuk memastikan semua fasilitas yang diperlukan bagi jamaah haji saat berada di Makkah dan Madinah. Sementara itu, Abdul Hamid juga meminta jamaah agar memanjatkan do'a bagi pengembangan dan kemajuan negara sembari beribadah di tanah suci.

Ia menyebut jamaah haji sebagai duta negaranya. Karena itu, Presiden juga mengimbau calon jamaah haji untuk menjaga citra negara di semua bidang.

"Harap diingat bahwa tidak ada yang boleh terluka oleh perilaku dan ucapan anda, ujarnya.

Ia lantas menyampaikan harapannya bahwa semua jamaah dapat kembali dengan selamat setelah melakukan haji. Tahun ini, sebanyak 126.923 jamaah dari Bangladesh akan melaksanakan haji. Dari total itu, sebanyak 6.923 berada di bawah pengawasan pemerintah. Maskapai penerbangan Biman Bangladesh Airlines dan Saudi Airlines akan mengangkut semua jamaah dari Bangladesh ke Arab Saudi mulai 4 Juli 2019.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement