Selasa 09 Jul 2019 10:30 WIB

Petugas Haji Dituntut Konsentrasi

Petugas harus hadir di setiap titik yang ada jamaah haji asal Indonesia.

Salah seorang petugas provider di Arab Saudi (kiri) sedang meminta seorang petugas haji Daker Madinah, untuk menekan jari telunjuknya pada alat khusus untuk merekam sidik jari, pada Jumat (5/7), Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Salah seorang petugas provider di Arab Saudi (kiri) sedang meminta seorang petugas haji Daker Madinah, untuk menekan jari telunjuknya pada alat khusus untuk merekam sidik jari, pada Jumat (5/7), Makkah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi H Dasir mengingatkan agar petugas haji Daerah Kerja (Daker Makkah) untuk konsentrasi pada tugasnya. Karena, karakteristik petugas haji di Makkah berbeda dengan karakteristik petugas haji di Madinah dan bandara.

"Kalau petugas haji di Jeddah (bandara) hanya 11 sampai 15 kloter sehari. di Madinah paling sebanyak separuhnya karena adanya sirkulasi. Sementara anda di Makkah nanti semakin hari semakin padat jamaah yang datang apalagi menjelang dan sesudah pelaksanaan Armina (Arafah-Mina)," kata Khoirizi saat memberi sambutan acara pelepasan petugas haji Daker Makkah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (9/7).

Karena itu, Khoirizi mengingatkan agar petugas haji di Daker Makkah harus selalu konsentrasi dalam bertugas. Mereka harus hadir di setiap titik yang ada jamaah haji asal Indonesia. 

"Tujuannya agar jamaah tahu bahwa kita petugas ada di situ. Makanya, petugas harus selalu memakai identitas petugas setiap saat," kata Khoirizi.

Menurut Khoirizi, tanpa menanamkan komitmen  yang tinggi, maka petugas dikhawatirkan  akan menghindar dari tanggung jawab.

"Saya minta fungsikan tugas kita masing-masing tetapi saling bersinergi sehingga kekuatan kita bisa maksimal untuk bisa melayani jamaah dengan baik. Maka saya berharap layanilah tamu Allah dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan sehingga anda menjadi petugas yang mabrur," kata Khoirizi.

Sementara, Direktur Jenderal Penyelenngaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali mengatakan, petugas haji harus menjaga kesehatan. Karena, ini menunjang kinerjanya dalam melayani jamaah.

Kemudian, Nizar juga berpesan agar petugas haji bekerja dengan hati. "Kalau tidak dengan hati, nanti ketika melayani jamaah komunikasinya tidak baik, bisa emosi," kata Nizar.

Nizar berpesan agar petugas haji bekerja dengan baik. Karena, ini merupakan tugas negara untuk melayani tamu-tamu Allah.

Petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah (Daker Makkah)  diberangkatkan dari Asrama Haji Pondok Gede pada Selasa (9/7) pagi. 

Jumlah petugas yang diberangkatkan ada 370 orang. Rinciannya yaitu 323 orang petugas yang direkrut oleh Kementerian Agama dan 47 petugas yang direkrut oleh Kementerian Kesehatan.

Keberangkatan para petugas Daker Makkah itu dilepas oleh Direktur Jenderak Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali pada Senin (8/7) malam secara simbolis. Kemudian, pada Selasa (9/7) pagi para petugas dilepas oleh Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir. 

Dari Asrama Haji Pondok Gede, mereka berangkat menuju Bandara Soekarno-Hatta. Mereka akan diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 980 menuju  Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement