Rabu 17 Jul 2019 17:47 WIB

Memahami Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima.

Haji
Foto: AP/Hassan Ammar
Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Haji artinya menyengaja atau menuju. Maksudnya, sengaja mengunjungi Baitullah  Ka’bah  di Makkah untuk beribadah kepada Allah SWT pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu secara tertib.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Hukumnya wajib dilakukan bagi mereka yang memiliki kesanggupan dan dilakukan sekali dalam seumur hidup.

Waktu pelaksanaan haji  didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 197, ‘’Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi’’ Para ulama bersepakat haji dilaksanakan pada Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah.

Ada syarat-syarat yang ditentukan bagi mereka yang akan menunaikan ibadah haji, yakni: Islam, akil balig, berakal (tidak gila), orang merdeka (bukan budak), dan mampu dalam segala hal, misalnya dalam hal biaya, kesehatan, keamanan serta nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan.

Ada beberapa jenis haji.  Pertama, Haji Tamattu. Yaitu memakai ihram dari mikat dengan niat umrah pada musim haji, setelah tahallul, memakai ihram lagi dengan niat haji pada hari Tarawiah (8 Zulhijah). Bagi yang melaksanakan haji tamattu diwajibkan membayar dam.

Kedua, Haji Qiran. Yakni, memakai ihram dengan niat umrah dan haji sekaligus, sampai selesai melontar jumrah Aqabah dan diikuti dengan bercukur atau memotong rambut tanpa tahallul setelah selesai umrah. Bagi yang melaksanakan haji Qiran diwajibkan membayar dam.

Ketiga, Haji Ifrad. Yaitu, memakai ihram dari mikat dengan niat haji saja, kemudian tetap dalam keadaan ihram sampai selesai haji (hari raya kurban). Yang melaksanakan haji ifrad tidak diharuskan membayar dam.

Dalam melaksanakan ibadah haji pun ada fardu yang harus diikuti.  Fardu adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan, sah haji bergantung kepadanya dan tidak dapat diganti dengan dam. Fardu mencakup rukun dan syarat.

Fardu Haji ada empat, yakni  ihram,  wukuf di Arafah, tawaf ifadah serta sai antara Safa dan Marwa. Seluruh mazhab sepakat tentang fardu dan wajib di dalam haji.

Selain itu ada pula  wajib haji. Maksud wajib haji adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan, bila ditinggalkan, maka harus membayar dam. Ada tujuh wajib haji: ihram dari mikat, wukuf di Arafah, bermalam di Mazdalifah, bermalam di Mina, mencukur atau memotong rambut, mencukur lebih afdal, melempar jumrah, tawaf wada. Seluruh mazhab sepakat tentang fardu dan wajib di dalam haji.

Selain itu, apa pula sunah haji. Menurut Mazhab Syafi’I, sunah adalah semua pekerjaan yang diperintahkan Allah tetapi tidak bersifat jazim (tegas), diberi pahala orang yang melaksanakannya, tidak disiksa orang yang meninggalkannya. Sunah, mandub, mustahab dan tathawwu' adalah kata-kata sinonim yang memiliki satu arti.

Sunah haji antara lain;  mandi ketika hendak ihram, membaca talbiah, tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau qiran, bermalam di Mina pada malam Arafah, lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf qudum.

Ensiklopedi Islam dan hajj.al-islam.com

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement