Selasa 23 Jul 2019 16:12 WIB

Imbauan untuk Jamaah Haji: Jangan Paksa Diri Kejar Sunah

Jamaah haji diimbau mengedepankan keselematan diri.

Rep: Syahruddi El Fikri/ Red: Nashih Nashrullah
Penampakan Pilar Aisyah yang terletak di tengah-tengah area Raudhah. Titik itu disebut kerap dijadikan lokasi shalat sunnah Rasulullah.
Foto: Fitriyan Zamzami/Republika
Penampakan Pilar Aisyah yang terletak di tengah-tengah area Raudhah. Titik itu disebut kerap dijadikan lokasi shalat sunnah Rasulullah.

IHRAM.CO.ID, MADINAH—Jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak memaksakan diri mengambil perkara yang sunah, sementara hal-hal yang wajib terlupakan. Terutama mencium hajar aswad dan shalat di Raudhah.

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa jamaah mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, karena sempat terinjak akibat keinginan untuk shalat di Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah dan mencium hajar aswad di Masjid al-Haram, Makkah.

Baca Juga

Imbauan ini disampaikan Ketua Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Embarkasi Padang Kloter 09, Abror Munanda, kepada wartawan Media Center Haji sesaat sebelum keberangkatan menuju Makkah, di Madinah, Selasa (23/7). “Kami mengimbau kepada jamaah agar tidak memaksakan diri mencium hajar aswad maupun shalat di raudhah saat puncaknya massa,” kata Abror.

Dia menegaskan, jika ingin melakukan hal tersebut, sebaiknya setelah puncak massa mulai berkurang. “Kalau sudah agak longgar, kita persilakan,” terangnya.

Abror menambahkan, khusus untuk jamaah haji asal Kloter 09 Padang yang berasal dari Sawah Lunto, Bukit Tinggi, dan Padang, pihaknya sudah mengimbau selalu membawa alat pelindung diri. “Dalam setiap manasik, jangan memaksakan diri. Bila terlalu berbahaya, sebaiknya ditinggalkan saja demi keamanan dan keselamatan diri,” ujarnya.

Dia meminta jamaahnya untuk mendahulukan pelaksanaan ibadah wajib dan kesempurnaan rukun dalam beribadah. Abror mengakui bahwa mencium hajar aswad di Masjid al-Haram, dan shalat di Raudhah Masjid Nabawi memiliki keutamaan dan keistimewaan. Namun demikian, menurutnya, keselamatan diri harus diutamakan.

“Mencegah kemudharatan harus dihindarkan dibandingkan mengambil manfaat yang dapat membahayakan keselamatan diri,” ujarnya.

Saat di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina, red) nanti pun, kata Abror, pihaknya akan mematuhi aturan dan imbauan dari pemerintah Arab Saudi agar tidak mengambil waktu-waktu yang afdhal atau waktu utama.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement