IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Pemerintah Indonesia melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tak memfasilitasi jamaah haji yang ingin melaksanakan tarwiyah. Karena, pemerintah fokus untuk pelaksanaan wukuf.
"Ada sebagian jamaah yang akan melaksanakan tarwiyah yang merupakan salah satu sunah dalam ibadah haji. Namun, pemerintah Indonenesia tak melaksanakan, mengagendakan, dan memprogramkan pelaksanaan ibadah tarwiyah untuk seluruh jamaah haji Indonesia," kata Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Subhan Cholid, Sabtu (27/7).
Subhan menjelaskan, pertimbangannya adalah pelaksanaan tarwiyah berlangsung pada 8 Dzulhijah atau satu hari menjelang wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah. Sementara, wukuf di Arafah adalah rukun haji dengan waktu yang sangat pendek.
"Dengan pertimbangan keabsahan haji, pemerintah berkonsentrasi pada rukun hajinya yaitu wukuf di Arafah," kata Subhan.
Menurut Subhan, jika PPIH berkonsentrasi pada tarwiyah, dikhawatirkan ada sebagian jamaah karena satu dan lain hal tidak bisa melaksanakan wukuf. Maka, tarwiyah menjadi pilihan bagi jamaah, pemerintah tidak melaksanakan prosesi tarwiyah itu sendiri.
Namun, Subhan menjelaskan, bagi jamaah haji yang ingin melaksanakan tarwiyah, diharap untuk tetap melapor kepada PPIH. "Bagi jamaah yang hendak melaksanakan tarwiyah kami mengharapkan mendaftarkan diri melaporkan kepada petugas," kata Subhan.