IHRAM.CO.ID, OLEH ERDY NASRUL dari Makkah
MAKKAH — Setelah menempati tenda Arafah dan Mina, jamaah akan dipulangkan ke hotel. Mereka akan mulai menikmati pelayanan transportasi dan katering yang sempat dihentikan karena kepadatan lalu lintas di Makkah.
Pemulangan jamaah dari Mina berlangsung pada Kamis (23/8) untuk mereka yang masuk golongan pertama (nafar awal). “Biasanya mencapai 60 persen,” kata Kepala Bidang Ibadah KH Ali Zawawi di area Jamarat.
Mereka terdiri dari jamaah yang lanjut usia (lansia), dan kelompok terbang (kloter) yang akan segera pulang sepekan kedepan. Zawawi menjelaskan, Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, mereka hanya punya waktu beberapa hari untuk mempersiapkan diri kembali ke Tanah Air.
Jamaah tersebut adalah yang tergabung dalam gelombang pertama yang tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Mereka kemudian melaksanakan ibadah Arbain selama sepekan. Kemudian bergerak ke Makkah untuk umrah wajib. Mereka sudah menghabiskan waktu sekitar sebulan di Tanah Suci.
Setelah jamaah nafar awal meninggalkan tenda, praktis kepadatan di Mina terurai. Tenda-tenda jamaah yang semula begitu padat kini lengang. Hanya jamaah yang menyempurnakan lempar jumrah hingga pengujung hari tasyrik berada di sana. Mereka tergabung dalam golongan kedua atau nafar sani.
Sampah-sampah di sana menyebar di area tenda. Bau busuk menyebar seperti di area tenda-tenda Filipina dan Indonesia yang dekat dengan Terowongan Muaishim.
Di sana juga terdapat sejumlah toko yang menjual berbagai komoditas. Ada saja jamaah Indonesia mendatanginya untuk membeli keperluan hidup sehari-hari.
Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Chalid menjelaskan sudah menyiapkan transportasi pemulangan jamaah ke pemondokan. Setiap maktab akan menyiapkan tujuh bus. Mereka diberangkatkan menuju hotel secara bertahap. “Pemberangkatan jamaah berlangsung hingga Kamis sore,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
