Selasa 30 Jul 2019 00:52 WIB

Jamaah Haji Perlu Waspadai Alas Kaki Karet

Rasa panas bisa menembus hingga ke dalam alas kaki berbahan karet.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jamaah haji Indonesia yang kakinya melepuh karena tak menggunakan alas kaki ketika keluar Masjid Al Haram.
Foto: Dok MCH
Jamaah haji Indonesia yang kakinya melepuh karena tak menggunakan alas kaki ketika keluar Masjid Al Haram.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Alas kaki berbahan karet memang cukup praktis dan ringan untuk dipakai beraktivitas. Selain ringan, alas kaki berbahan karet juga tahan air sehingga penggunanya tak perlu khawatir alas kakinya menjadi basah.

Namun, alas kaki berbahan karet tak cocok untuk digunakan dalam beberapa situasi. Salah satunya adalah situasi yang panas seperti di Tanah Suci saat ini. Jamaah haji yang sedang menunaikan ibadah di Tanah Suci sebaiknya lebih berhati-hati bila menggunakan alas kaki berbahan karet.

Baca Juga

"Yang saya juga concern adalah harus hati-hati dengan alas kaki yang dari karet," ungkap Ketua Perdoski Jaya dr Danang Tri Wahyudi SpKK FINSDV FAADV kepada Republika.co.id saat ditemui di Jakarta.

Dalam cuaca yang terik, rasa panas bisa menembus hingga ke dalam alas kaki berbahan karet. Rasa panas yang bisa menjalar hingga ke telapak kaki jamaah haji ini dapat menghambat ibadah para jamaah haji.

 

Danang juga mengimbau agar para jamaah haji tidak melepaskan alas kaki ketika beraktivitas di luar ruangan yang terpapar sinar matahari. Suhu yang panas pada jalanan atau lantai yang dipijak juga dapat mencederai telapak kaki jamaah haji.

"Dia bisa luka bakar jatuhnya," ujar Danang.

Selama menjalani ibadah haji di Tanah Suci, Danang juga berbagi beberapa trik agar jamaah haji bisa menjaga kesehatan kulit. Salah satu trik yang utama adalah meminum air yang banyak. Selain itu, jamaah haji juga sebaiknya menggunakan tabir surya dan pelembap untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang terik.

Ketika cahaya matahari sangat terik, Danang juga menyarankan jamaah haji untuk sebisa mungkin menghindari paparan sinar matahari. Meski sudah menggunakan tabir surya, jamaah haji tetap berisiko mengalami keluhan kulit terbakar bila terpapar oleh cuaca yang terik.

"Kalau menyengat sekali, kita takut ada sunburnt pastinya, walaupun sudah pemakaian sunblock (tabir surya)," ucap Danang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement