Sabtu 06 Sep 2014 07:28 WIB

Jeddah dan Thaif

Peta Arab Saudi.
Foto: Wikipedia.org/ca
Peta Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Jeddah adalah kota yang paling menonjol di wilayah Makkah Al-Mukarramah. Jeddah disebut pula dengan Pengantin Laut Merah karena terletak di pertengahan pesisir Laut Merah bagian timur.

Jeddah dianggap sebagai pusat perekonomian dan wisata bagi Kerajaan Arab Saudi. Populasi penduduknya berjumlah sekitar 3,2 juta jiwa, dan dianggap sebagai kota terbesar kedua di Kerajaan Saudi setelah Riyadh.

Pertumbuhan Kota Jeddah dimulai sekitar 3.000 tahun yang lalu oleh sekumpulan nelayan yang singgah dan menetap di sana setelah melakukan pencarian ikan. Dilanjutkan dengan kedatangan Suku Qudha’ah sekitar lebih dari 2.500 tahun lampau, yang kemudian bermukim di sana.

Perubahan bersejarah Kota Jeddah terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan pada 647 Masehi. Ketika itu, dia memerintahkan untuk mengubah Jeddah menjadi kota pelabuhan. Berguna untuk menyambut para jamaah haji yang hendak ke Makkah Al-Mukarramah melalui perjalanan laut. Kini, Kota Jeddah terkenal sebagai pintu masuk para jamaah haji melalui jalur laut, udara ataupun darat.

Beberapa dekade terakhir, pada abad ke-20 hingga 21 M, Jeddah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Sehingga menjadikannya sebagai pusat keuangan dan aktivitas bisnis di Kerajaan Arab Saudi. Selain itu, ia pun menjadi pelabuhan utama untuk mengekspor barang-barang non-migas dan mengimpor berbagai kebutuhan lokal.

Thaif. Di dalam Jami’ul Ushul (tentang hadits-hadits Rasul) disebutkan bahwa daerah tersebut dinamakan Thaif karena keberadaan tembok di sekelilingnya yang dibangun oleh Bani Tsaqif pada masa jahiliyah. Pendapat ini mendekati shahih.

Abu Thalib, paman Rasulullah, pernah mengatakan tentang perlindungan yang diberikan kaumnya—merujuk pada kaum Tha’if—dengan membangun tembok untuk melindunginya dari para penyerang.

Kita lindungi rumah kita dari setiap kejahatan

Sebagaimana Bani Tsaqif berlindung dengan Tha’if-nya

Sementara itu, dalam riwayat lain disebutkan, konon ketika banjir besar, wilayah ini berputar di atas air. (Atlas Haji & Umrah karya Sami bin Abdullah Al-Maghlouth)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement