REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sektor transportasi jamaah haji di Arab Saudi berada dalam dilema. Sebagai bagian dari upaya menyediakan lapangan kerja, Menteri Tenaga Kerja mewajibkan perusahaan transportasi hanya mempekerjakan pemuda Saudi sebagai sopir selama musim haji.
Namun, sangat sedikit pemuda Saudi yang mengajukan lamaran untuk posisi tersebut. Padahal perusahaan menawarkan insentif dan paket yang menarik. Karena itu, perusahaan-perusahaan transportasi merekrut sopir dari luar Arab Saudi.
Transportasi jalan, terutama bus memegang peranan vital selama musim haji. Jamaah haji asing diangkut menggunakan bus dari dan ke bandara menuju lokasi ibadah.
Terdapat lebih dari 18 perusahaan yang terlibat dalam sektor senilai 10 miliar saudi riyal ini. Mereka memiliki total 20 ribu bus yang masing-masing mampu mengangkut 50 penumpang. Lebih dari 650 ribu jamaah haji dari negara lain menggunakan moda transportasi ini selama di Tanah Suci.
Sebagian besar sopir berasal dari Mesir, Suriah dan Sudan. Rata-rata mereka dibayar 1.500 saudi riyal. Perusahaan-perusahaan di Makkah telah mengumumkan membuka lowongan sopir bagi pemuda Saudi.
Seperti dilansir arabnews.com, Ahad (15/9), selama dua bulan terakhir, mereka menawarkan gaji 4.000 saudi riyal plus insentif. Meski ada yang melamar, jumlahnya sangat sedikit. Kebanyakan pelamar adalah pelajar di Makkah.
Pengusaha dan Ketua Komite Transportasi di Makkah Saad Jameel Qureshi mengatakan tawaran perusahaan tersebut mampu menarik sekitar 2.500 pemuda.
Rendahnya pelamar dari Saudi memaksa perusahaan transportasi mendesak Kementerian Tenaga Kerja untuk memenuhi kebutuhan sopir. Akhirnya, kementerian mengizinkan perusahaan merekrut 22 ribu sopir sementara dari negara-negara Arab selama musim haji.




