Sabtu 17 Dec 2016 20:30 WIB

Haji tanpa Pergi ke Baitullah

Rep: mgrol86/ Red: Agung Sasongko
Haji
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang dari mereka berkata pada Rabi, “Hei apa yang engkau katakan?”

Rabi’ menjawab, “Itu adalah dia harapan dari seorang yang gagal mendapatkan rahmat untuk hadir dirumah-Nya”.

Temannya menjawab lagi “Aneh, siapa yang gagal berhaji? Bagaimana engkau menolak kehadiranmu sendiri disana? Bukankah engkau berkata sama kami ketika di Arafah? Engkau juga bersama-sama kami ketika jumrah?bukankah engkau juga tawaf bersama-sama kami?”

Ia terdiam dan berpikir mungkin ini anugerah dari Allah, ia duduk menunggu disitu, kemudian para haji yang lain tiba. Lalu, ia mendoakan seperti ia mendoakan haji sebelumnya. “Semoga Allah menerima hajimu dan memberimu pahala karean mujahadahmu dan hartamu yang telah digunakan di jalan-Nya.”

Mereka terkejut, mereka menyatakan bahwa Rab’I juga turut hadir bersama mereka di Arafah, di Mina dan tempat lainnya. Mereka sangat terkejut ketika Rabi’ mengingkarinya. Salah seorang dari mereka berkata

“Wahai saudaraku, mengapa engkau mengingkarinya? Apakah maksud dari semua ini? bukankah engkau bersama-sama kami di Mekah dan Madinah? Bahkan ketika di Madinah ketika kita keluar dari Babu Jibril, engkau menitipkan tas kepadaku karena orang berdesak-desakan disekitar kita."

"Nah, sekarang ambillah tas uang mu ini”.

Orang itu menyerahkan sebuah tas hitam dan ditas itu ada tulisan “Siapa yang bermuamalah dengan Kami akan beruntung”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement