Selasa 16 Apr 2019 20:51 WIB

Wapres JK Apresiasi Penambahan 10 Ribu Kuota Haji Indonesia

Menurut JK, penambahan kuota jamaah haji tak lepas dari komunikasi Presiden Jokowi.

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/4).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat diwawancarai di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/4).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi penambahan 10 ribu kuota jamaah haji untuk Indonesia. Menurut JK, penambahan kuota jamaah haji ini tidak lepas dari kebaikan Pemerintah Arab Saudi dan komunikasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

"Pertama kita berterima kasih pada Pemerintah Arab Saudi dan juga tentu mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Jokowi untuk berkomunikasi dengan Raja Saudi," ujar JK saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (16/4).

Baca Juga

JK memastikan, Pemerintah Indonesia siap atas penambahan kuota haji tersebut meski  pelaksanaan haji tinggal beberapa bulan lagi. Sebab, menurutnya, adanya penambahan kuota ini justru menguntungkan karena mengurangi jumlah daftar tunggu jamaah haji Indonesia.

"Daftar tunggu itu kan bisa 15-20 tahun. Jadi kalau ada tambahan 10 Ribu, itu kan artinya tambahannya lima persen dari pada kuota yang ada. Itu yang di daftar tunggu tinggal dimasukkan. Tidak banyak masalah," ujar JK.

Ia juga menilai tidak ada masalah dalam biaya penyelenggaraan haji meski jumlah kuota haji bertambah. Hal ini karena jumlah dana haji masih mencukupi untuk biaya penyelenggaraan haji.

"Dana haji kan lebih dari 100 triliun. Memang ongkos haji itu lebih murah dibanding biaya keekonomiannya. Dana haji yang selama disimpan 10-15 tahun itu, kan ada hasilnya. Itu dibayar untuk membayar selisih. Bukan subsidi sebenarnya, tapi dana haji sendiri itu yang ditabung selama sekian tahun, itu kan punya hasil," katanya.

"Itu dipakai untuk membayar kekurangan itu. Kalau pertanyaan 10 ribu, itu mudah, tak sulit. Tinggal menambah jumlah yang ada. Sudah ada semuanya. Sama saja anda antri, eh cuma di sini, sekarang kan tinggal tambah 10 ribu. Kan tidak susah," kata JK.

Sebelumnya, Indonesia mendapatkan tambahan kuota 10 ribu jamaah setelah pertemuan Presiden dengan Raja Salman bin Abdulazis al-Saud, kemarin. Dengan penambahan ini, kuota jamaah haji Indonesia menjadi 231 ribu orang dari 221 ribu orang pada tahun sebelumnya.

"Setelah bertemu Sri Baginda Raja Salman langsung disampaikan oleh beliau bahwa ini sebenarnya permintaan sudah lama, sudah dijawab beliau secara resmi kita diberi kuota haji oleh beliau alhamdulilah 10 ribu. Jadi dari 221 ribu menjadi 231 ribu calon-calon jamaah haji," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa.

Jokowi juga menyampaikan pemerintah masih berupaya meminta tambahan kuota haji kepada Raja Saudi. Kepada Raja Salman, Jokowi mengaku meminta agar mendapatkan kuota jamaah haji hingga 250 ribu orang.

"Itu pun saya sudah menyampaikan kepada Raja Salman agar diberikan tambahan lagi, saya masih minta lagi, tapi belum dijawab langsung, sudah iya, tapi belum dijawab langsung. Permintaan kita kemarin 250 ribu," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement