Senin 15 Apr 2019 07:03 WIB

PATUHI Apresiasi Rencana Prabowo-Sandi Membentuk Bank Haji

PATUHI menilai, BPKH selama ini belum menampakkan hasil yang optimal.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hasanul Rizqa
Ketua harian PATUHI, Artha Hanif.berbincang bersama awak redaksi Harian Umum REPUBLIKA di Jakarta Selatan, Rabu (28/10).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua harian PATUHI, Artha Hanif.berbincang bersama awak redaksi Harian Umum REPUBLIKA di Jakarta Selatan, Rabu (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Permusyawaratan Antarsyarikat Travel Umrah dan Haji Indonesia (PATUHI) mengapresiasi gagasan yang dicetuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni rencana pembentukan bank haji. Hal itu disampaikan ketua harian PATUHI, Artha Hanif.

Menurut dia, ide tersebut dapat saja menjadi salah satu solusi dalam mengurai persoalan di bidang penyelenggaraan ibadah haji, khususnya terkait pembiayaan bagi para calon jamaah. "Alhamdulilah, masalah haji sempat disinggung pasangan Prabowo-Sandi yang akan bentuk bank haji yang modern, syariah, efisien dan bermanfaat untuk umat, serta tidak disalahgunakan," ujar Artha Hanif saat dihubungi, Ahad (14/4).

Baca Juga

Dia menambahkan, gagasan pasangan nomor urut 02 itu cukup kreatif. Karena itu, pihaknya mengaku akan mendukung realisasi wacana tersebut.

"PATUHI menyambut baik dan insya Allah siap berkontribusi sebesar-besarnya untuk mewujudkan bank tabung haji, yang semestinya sudah berdiri lama. Dan bisa menjadi solusi sangat menarik dalam pengelolaan dana umat, termasuk dana haji," tutur dia.

Dana para calon jamaah haji dinilainya cukup besar, tetapi dapat mengendap dalam jangka waktu yang cukup lama. Sementara, para calon jamaah diharuskan antre sebelum dapat berangkat ke Tanah Suci. Karena itu, lanjut dia, pengelolaan dana haji semestinya dapat dilakukan secara produktif dan kreatif. Hal itu beriringan dengan adanya jaminan keamanan, yakni ketersediaan dana saat tiap calon jamaah yang mendapatkan kuota dan giliran berikut untuk berangkat haji.

Artha mengakui, saat ini sudah ada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang berperan mengelola keuangan haj. Namun, baginya badan tersebut belum cukup optimal. "Sekarang ini, BPKH sudah mengambil peran tersebut (mengelola dana haji), meski belum menampakkan hasil pentingnya," katanya.

Maka, lanjut dia, adanya bank haji dapat menjadi suatu solusi. Dengan begitu, masyarakat Muslim dapat mulai menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji atau umrah sesuai dengan kesiapan dan kesanggupan masing-masing. Kemudian, ada pula kemungkinan mendapatkan tambahan dana dari proses bagi hasil pengelolaan dana tabungan.

Adanya bank haji, tegas Artha, akan membuat pengelolaan dana haji terasa lebih gesit dalam mengeluarkan berbagai tawaran. Hal itu untuk mengantisipasi dinamika bisnis yang cepat berubah, terlebih di era digital serta perkembangan sistem di Arab Saudi sendiri menjelang 2030.

Potensi besar dari dana haji yang mengendap, sebut dia, sudah melebihi Rp 100 triliun serta melibatkan 3,7 juta orang calon jamaah haji. Mereka itulah yang mesti antre untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

Kemudian, potensi aliran dana umrah sekurang-kurangnya adalah Rp 20 triliun, yang melibatkan sekira satu juta calon jamaah setiap tahunnya. Semua itu merupakan potensi yang layak dikelola secara bisnis modern, syari, efisien, dan transparan serta bermanfaat langsung kepada umat Islam.

"Khususnya masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji dan umrah dan Bank Tabung Haji adalah solusi jitunya insya Allah," katanya.

Seperti diketahui, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan bakal membentuk bank haji. Tujuannya agar pengelolaan dana haji dari masyarakat Indonesia dapat dilakukan secara transparan dan efisien.

"Salah satu potensi ekonomi yang besar adalah keuangan yang berasal dari tabungan pada calon jamaah haji. Kami ingin bentuk Bank Haji,'' kata Prabowo dalam Debat Terbuka Kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4) lalu.

Dengan terbentuknya Bank Haji, diharapkan tidak ada lagi kecurigaan dari para calon jamaah haji seperti telah terjadi sebelumnya. Lewat pengelolaan yang transparan, efisien, dan syari, Prabowo mengatakan masyarakat yakin bahwa dana tersebut akan bermanfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement