Kamis 18 Apr 2019 18:04 WIB

Enam Hal yang Wajib Diperhatikan Jamaah Haji soal Kesehatan

Jamaah haji diimbau tidak memaksakan berkegiatan jika sakit.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Friska Yolanda
Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaj) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan  melaksanakan pembinaan kesehatan jamaah haji, Kamis (18/4).
Foto: Puskeshaj Palembang
Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaj) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan pembinaan kesehatan jamaah haji, Kamis (18/4).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaj) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan  melaksanakan pembinaan kesehatan jamaah haji. Pembinaan kesehatan dihadiri 200 jamah yang akan diberangkatkan tahun 2019 ini. 

Kepala Pusakeshaj Eka Jusup Singka mengatakan, jamaah harus benar-benar mempersiapkan kesehatannya dengan menjaga kesehatan dan mau memeriksa kesehatannya. "Agar menyiapkan kondisi kesehatannya secara serius," kata Eka saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (18/4)

Eka mengatakan, menjaga dan memeriksa kesehatan penting, agar jamaah dapat menjalankan ibadahnya dengan lancar selama di Tanah Suci. Terkait hal itu Eka menyarankan enam hal yang harus dilakukan jamaah.

Pertama, jamaah diimbau membawa obat-obatan yang cocok atau merasa sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Kedua, jamaah haji diimbau selalu mengecek kesehatan sebelum berangkat dan saat di Tanah Suci ke dokter kloter.

"Ketiga, segera badalkan melontar jumrah bagi jamaah haji yang mengalami keterbatasan kesehatan," katanya.

Saran keempat, jamaah diimbau sering-sering minum air. Kelima, jamaah diharapkan selalu memakai payung dan masker ketika beraktivitas di tengah terik matahari. 

"Kenam jangan paksakan kegiatan jika sakit," katanya.

Eka menyampaikan, pelaksanaan pembinaan kesehatan ini sesuai dengan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jamaah haji. Di dalam permenkes tersebut diatur bagaimana pola pembinaan kesehatan pada jamaah haji dilakukan.

Pembinaan kesehatan dilaksanakan untuk memperkuat kondisi kesehatan jamaah haji pasca pemeriksaan kesehatan. Dengan demikian, jamaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan nyaman selama di Tanah Suci. 

"Jadi semua jamaah haji wajib diperiksa kesehatannya," kata Eka. 

Eka menuturkan, setelah jamaah diperiksa kesehatannya, maka jamaah harus mengikuti pembinaan. Pembinaan kesehatan dilaksanakan pemerintah melalui Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi. 

Eka menyampaikan, salah satu pola pembinaan kesehatan adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan, latihan kebugaran dan pemeriksaan tes darah, termasuk pemeriksaan atau tes cepat kejiwaan bagi jemaah haji. "Semuanya dijadikan satu paket kegiatan pembinaan kes jamaah haji," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement