Selasa 02 Jul 2019 11:13 WIB

Pentingnya Kesehatan Jamaah dalam Ibadah Haji

Republika diharapkan dapat memberikan informasi mendalam soal kesehatan haji.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.
Foto: Darmawan / Republika
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Eka Jusup Singka mengunjungi kantor Republika, Senin (1/7) kemarin. Dalam kunjungan itu Eka menyampaikan pentingnya kesehatan dipahami jamaah dalam menjalankan ibadah haji.

Untuk itu, kata Eka, media massa berperan penting dalam memberikan pemahaman tentang kesehatan kepada jamah haji sebelum dan sesudah tiba di Makkah dan Madinah. Republika, kata Eka, mempunyai nilai yang sangat berarti di masyarakat yang bukan hanya memberikan informasi seputar agama, akan tetapi informasi kesehatan haji juga harus disampaikan secara mendalam di Republika

"Republika dibaca oleh kaum-kaum yang memiliki jangkauan yang lebih bagus. Republika bukan koran sembarangan," katanya.

Untuk itu kata Eka, persoalan kesehatan haji juga harus disampaikan secara intens kepada pembaca Republika yang mayoritas memiliki strata sosialnya lebih tinggi di masyarakat. 

"Oleh sebab itu persoalan kesehatan haji juga harus disampaikan kepada kelompok ini. Kelompok yang yang lebih mudah mencerna secara akademiknya," katanya.

Apalagi kata Eka, isu kesehatan haji itu bisa menjadi isu yang sangat bermanfaat jika terus disampaikan kepada pembacanya, karena dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya jamaah haji tentang penting kesehatan.

"Karena di situ ada salah satu pemahaman-pemahaman yang bisa dijadikan pro kontra," katanya.

Apalagi kata, dia keinginan masyarakat terhadap ibadah haji itu sangat tinggi. Untuk itu para pelaku dan stakeholder penyelenggara ibadah haji memiliki kepentingan masing-masing di dalamnya.

"Jadi Kementerian Kesehatan harus bisa proaktif untuk menyebarluaskan informasi-informasi kesehatannya," ujarnya.

Eka menuturkan dalam membangun pemahaman tentang kesehatan haji kepada masyarakat habil khusus jamaah haji, begitu serat dengan politik. Oleh sebab itu Kemenkes, melalui Pusat Kesehatan Haji Indonesia dituntut membangun jaringan dan komunikasi kepada semua stakeholder dengan baik demi suksesnya penyelenggaraan ibadah haji di bidang kesehatan.

"Contohnya istithaah kesehatan itu komunikasi kami lakukan itu sangat intens kepada MUI, teman-teman di Kemenag, KBIH dan masyarakat luas," katanya.

Eka berharap melalui kunjungannya ini Republika dapat menangkap isu tentang kesehatan haji lebih mendalam. Hal itu penting demi tercapainya cita-cita jamaah haji sehat dan jamaah mendapat pahala haji mabrur melalui pemahaman istithaah yang baik.

"Mungkin teman-teman yang di Republika bisa mendengar, melihat semuanya informasi dan ini sangat penting," katanya.

Untuk itu kata Eka, penyelenggaraan kesehatan haji sendiri sangat butuh media massa untuk meliput aktivitas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dalam memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada jamaah di Tanah Suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement