Ahad 07 Jul 2019 23:55 WIB

Jamaah Haji Rasakan Manfaat Nyata Layanan Fast Track Saudi

Layanan Fast Track sangat membantu memangkas waktu.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah calon jamaah haji membawa koper usai mencoba fasilitas fast track pada acara pelepasan jamaah haji Indonesia asal DKI Jakarta di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Ahad (7/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon jamaah haji membawa koper usai mencoba fasilitas fast track pada acara pelepasan jamaah haji Indonesia asal DKI Jakarta di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Ahad (7/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Cucu tersenyum menerima setangkai mawar putih dari petugas Saudi. Dia tak menghirup wangi bunga yang terbungkus plastik putih itu. Raut wajahnya lega, bercampur bingung.

Cucu mengedarkan pandangan, menebak ke mana arah menuju pesawat Saudi Arabian Airlines.  Mata perempuan berusia 60 tahun itu menangkap seorang petugas yang menggarahkan tangan menuju sebuah lorong. Lorong yang mengantarkan Cucu menaiki burung besi menuju Tanah Suci. Sembari menarik koper, Cucu mengikuti arahan petugas itu.  

Baca Juga

Cucu baru saja menyelesaikan segala proses imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Sebenarnya, proses imigrasi itu harus dilakukan di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Saudi. Namun, Cucu merupakan salah satu dari 65 ribu calon jamaah haji (calhaj) yang menikmati layanan jalur cepat imigrasi atau Makkah Road to Innitiative.  

Cahaj asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu memuji layanan jalur cepat keimigrasian Saudi tersebut. “Tadi prosesnya baik, cepat,” kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (7/7).

 

Cucu cukup menempelkan satu jari dan foto untuk verifikasi data biometrik, serta menunjukkan paspor. Proses verifikasi itu cukup singkat. “Nggak lama pas lewat (imigrasi),” ujar dia.

Ini merupakan ibadah haji kedua bagi Cucu. Dia berhaji bersama suami yang sedang cidera. Cucu sudah menunggu selama tujuh tahun, setelah mendaftar haji. Dia merasakan perbedaan layanan daripada pengalamannya sebelumnya. “Nggaksama, dulu lebih lama di bandara,” kata dia.

Pengalaman serupa juga dialami calhaj bernama Ade (50 tahun). Dia satu kelompok terbang dengan Cucu. “Nggak lama, cuma sidik jari, mata, paspor,” ujar Ade.

Ade akhirnya bisa berhaji setelah menunggu enam tahun usai mendaftar. Dia merasa beruntung bisa menikmati layanan jalur cepat imigrasi itu. Ade tahu, layanan jalur cepat itu belum diterapkan di embarkasi lainnya di Indonesia. “(Di Saudi) sudah nggak ada proses, ini kan fast track,” kata dia.

Salah satu petugas haji, Dadang Aziz bersyukur bisa menikmati layanan jalur cepat. Dengan itu, menurut dia, calhaj tidak perlu menunggu lama di bandara Saudi. Dadang memastikan seluruh calhaj Kloter I Kabupaten Cianjur sehat semua. Kendati, ada sejumlah calhaj yang lanjut usia. “Sehat semuanya,” ujar dia.

Kepala Subdirektorat Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Kementerian Agama (Kemenag) Nasrullah Jasam memastikan respons baik dari calhaj atas layanan jalur cepat keimigrasian Saudi. 

“Mereka sangat senang sekali, karena tiba di Madinah, mereka langsung naik bus, nggak ada antrean di pintu imigrasi,” ujar dia.

Layanan jalur cepat memangkas proses imigrasi yang biasanya menghabiskan waktu sekitar empat jam untuk rekam 10 sidik jari dan foto wajah di bandara Saudi. Layanan tersebut membuat proses perekaman dilakukan di embarkasi dan imigrasi bandara keberangkatan. Dengan begitu calhaj tinggal naik bus dan menuju hotel saat tiba di Saudi. Calhaj sudah dianggap sebagai penumpang domestik, ketika tiba di Saudi.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement