Rabu 10 Jul 2019 00:30 WIB

Jamaah Haji di Madinah Mulai Kelelahan

Seorang jamaah stres dan kelelahan hingga meracau.

Salah seorang petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)  Madinah sedang menangani pasien demensia dan dehidrasi.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Salah seorang petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah sedang menangani pasien demensia dan dehidrasi.

IHRAM.CO.ID,  Oleh Syahruddin El-Fikri dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Jamaah haji yang tiba di Madinah Al-Munawwarah mulai mengalami kelelahan fisik. Hal ini di antaranya disebabkan faktor kelelahan yang teramat sangat. Beberapa di antaranya bahkan harus mendapatkan perawatan intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.

Baca Juga

Pada Selasa (9/7), ada jamaah yang meracau tidak jelas. Ia tampak marah-marah, bahkan mengancam petugas haji. Jamaah tersebut anggota Kloter 3 Embarkasi Ujung Pandang (UPG).

Baru saja bus tiba di Hotel Arees Al-Jiwar, di Markaziyah Sektor 3 Masjid Nabawi, ia tidak mau masuk ke dalam hotel. Ia meracau tak jelas. Bahkan dokter dan perawat yang mendampinginya kewalahan menghadapi sikap keras jamaah tersebut.

 

Berkali-kali dokter dan perawat membujuknya, namun ia acuh dengan bantuan itu. Ia tetap saja meracau. Petugas haji kemudian mendatangi yang bersangkutan dan berupaya memberi bantuan. Bukannya senang, ia malah semakin marah.

“Aku mau makan, minum. …….,” kemudian berbicara dalam bahasa daerah yang tidak dimengerti petugas haji. Ketika diberi minum, jamaah tersebut malah tambah mengamuk.

Republika.co.id bertanya kepada dokter yang menanganinya, Dewi Handayani. “Waktu di Embarkasi keberangkatan, beliau sudah mengalami cemas yang luar biasa. Namun tetap masih bisa dikendalikan. Dan di atas pesawat, beliau aman-aman saja,” ujar Dewi.

Namun, setelah tiba di hotel Arees Al-Jiwar, beliau tampak kelelahan dan mulai memisahkan diri dengan rombongan. “Beliau langsung pergi ke samping hotel, dan meminta pulang,” kata Dewi.

Menurut dokter Dewi, kemungkinan stres akibat kelelahan bisa menjadi salah satu pemicu jamaah tambah stres, ditambah lagi cuaca yang cukup panas. Anggota tim perawat Kloter 3 Embarkasi Ujung Pandang, Samad Ali menambahkan, jamaah tersebut diketahui mulai mengalami perubahan sikap saat diberitahu akan berangkat ke Tanah Suci.

“Saat selesai pelunasan, kata anggota keluarganya, beliau menjadi meracau tidak jelas,” ujarnya.

Karena mulai tak terkendali, akhirnya petugas berinisiatif menggotong jamaah tersebut ke dalam hotel. Namun, ia tetap mengamuk semakin kuat. Bahkan, ia mencaci-maki setiap orang yang berada di dekatnya.

Karena khawatir menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya petugas memanggil Tim Gerak Cepat (TGC) dan Linjam (Perlindungan Jamaah) Petugas Haji Indonesia untuk memanggil ambulans dan membawanya ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.

Sementara itu, di KKHI Madinah, hingga Selasa (9/7) siang 18 jamaah terpaksa menjalani perawatan. Berbagai keluhan disampaikan, namun rata-rata akibat dipicu oleh kelelahan dan dehidrasi karena cuaca panas.

"Sampai kemarin kami sudah menerima 18 pasien. Dari 18 itu, yang bisa segera pulang sekitar tiga orang, yang rawat inap sembilan orang dan yang kami rujuk ke RSAS (Rumah Sakit Arab Saudi) ada empat orang," kata Direktur KKHI Madinah, Amsyar Akil, di Madinah, Selasa (9/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement