Selasa 16 Jul 2019 12:14 WIB

Mengenal Gejala Dehidrasi dan Penanganannya Bagi Jamaah Haji

Jamaah haji diimbau rutin minum 8-10 gelas per hari.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Friska Yolanda
LaLayar suhu udara di pelataran Masjid al-Haram menunjukkan cuaca di Kota Makkah pada Jumat (12/7) siang di angka 41 derajat Celcius. Cuaca panas di Makkah diperkirakan akan terus berlangsung hingga musim haji tahun ini selesai.
Foto: Republika/M Hafil
LaLayar suhu udara di pelataran Masjid al-Haram menunjukkan cuaca di Kota Makkah pada Jumat (12/7) siang di angka 41 derajat Celcius. Cuaca panas di Makkah diperkirakan akan terus berlangsung hingga musim haji tahun ini selesai.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Suhu di Arab Saudi saat ini mencapai 45-50 derajat Celcius. Suhu ekstrem ini bisa membuat jamaah haji dehidrasi. Untuk itu, jamaah diimbau untuk mewaspadai suhu panas ini dan membekali diri supaya tidak terserang dehidrasi.

Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Bidang Kesehatan dokter Abidinsyah Siregar mengatakan, dibandingkan Indonesia suhu di Arab Saudi tentunya akan sangat terasa panasnya. "Suhu sampai 35-45 derajat Celcius menjadi penyebab jamaah kita dehidrasi," kata dokter Abidinsyah Siregar, baru-baru ini.

Baca Juga

Abidinsyah menyampaikan apa saja gejala dehidrasi dan bagaimana jamaah haji mengatasinya. Dehidrasi, katanya, adalah kondisi saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang didapat. 

Kandungan air dalam tubuh harus ada minimal 60 persen dari berat badan. Air dalam tubuh sangat penting bagi kerja sistem pencernaan untuk mengeluarkan kotoran dan racun.

"Air juga sebagai pelumas untuk persendian, jaringan, organ, media transportasi bahan makanan melalui darah keseluruh tubuh," ujarnya.

Abidinsyah menyampaikan, gejala fisik orang yang mengalami dehidrasi adalah orang itu mengalami kehausan, pusing, dan mulutnya kering. Terkadang, bibir penderita dehidrasi pecah-pecah, merasa lelah, jarang buang air kecil dan ketika kencing warnanya kecoklatan dan juga berbau. 

"Selain itu orang yang dehidrasi mulutnya bau, dan kakinya sering kram," katanya.

Akibatnya, orang yang mengalami dehidrasi mengalami demam tinggi, sakit kepala, dada dan perut, kejang sampai bisa mengalami penurunan atau kehilangan kesadaran. Yang paling parah dari dehidrasi adalah komplikasi terhadap gangguan pada organ tubuh.

"Seperti ginjal, paru-paru, jantung, dan lain-lain," katanya.

Untuk mencegah dehidrasi yang bisa mengganggu kesehatan itu, Abidinsyah memberikan pesan kesehatan yang mudah dilakukan oleh setiap jamaah haji. Pertama, jamaah harus membiasakan minum air sedikitnya 3.000 cc atau 8-10 gelas per hari. Atur cara minum air ini sejak bangun pagi satu gelas tiap 2-3 jam. 

"Bawalah minuman setiap beraktivitas," katanya.

Kedua, jamaah harus menghindari beraktivitas di luar pondokan atau hotel saat terik matahari. Ketiga, jika muncul gejala dehidrasi, segera hubungi petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di kelompok terbang (kloter). 

"Jika pesan sehat itu dilakukan jamaah akan sehat, dan ibadah bisa lancar."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement