Selasa 16 Jul 2019 13:41 WIB

Umrah Sunah Jamaah Disarankan Setelah Wukuf

Saran bagi jamaah ini agar mereka tetap fit menjelang puncak haji di Armina.

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Jamaah tiba di Bir Ali untuk mengambil miqat, niat haji dan umrah, Ahad (14/7) di Madinah. Setelah shalat dua rakaat jamaah diberangkatkan menuju Makkah.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Jamaah tiba di Bir Ali untuk mengambil miqat, niat haji dan umrah, Ahad (14/7) di Madinah. Setelah shalat dua rakaat jamaah diberangkatkan menuju Makkah.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia diimbau untuk melaksanakan umrah sunah setelah prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Hal tersebut agar kondisi jamaah tetap bugar menjelang dan selama proses puncak haji.

Menurut Konsultan Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Makkah, KH Ahmad Kartono, jamaah yang melakukan umrah sunnah berulang kali di musim haji secara hukum dibolehkan. Tetapi, terkait dengan menjaga kondisi kesehatan, maka untuk melakukan hal ini juga perlu dipertimbangkan bagi jamaah risti (risiko tinggi) dan lansia.

Baca Juga

"Ya, solusinya umrah berulang kali bisa dilakukan setelah kegiatan Arafah setelah wukuf. Sebelum kita pulang ke tanah air ada waktu untuk melaksanakan umrah sunnah," kata Kiai Ahmad, Selasa (16/7).

Selain itu, Kiai Ahmad juga menyinggung soal pelaksanaan ibadah berulang ke Masjid al-Haram bagi jamaah risti dan lansia. Dia menyarankan agar ibadah berulang ke Masjid al-Haram tidak perlu terlalu sering dilakukan.

"Karena secara hukum shalat di pemondokan atau masjid terdekat (dari pemondokan) itu pahalanya sama dengan shalat di Masjid al-Haram selama masih berada di Kota Makkah," kata Kiai Ahmad.

Menurut Ahmad, setiap amal baik dan ibadah di Kota Makkah akan dilipatgandakan juga. Sehingga, hal ini perlu diketahui oleh jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement