Selasa 16 Jul 2019 18:36 WIB

Perjuangan Seorang Penjual Nasi Rames untuk Naik Haji

Saniyah, sehari-hari berjualan nasi rames, giat menabung untuk bisa menunaikan haji

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hasanul Rizqa
Saniyah (58 tahun), warga Desa Kamarang, Greged, Cirebon, Jawa Barat, saat ditemui di Masjid Baiturohmah Cirebon sebelum bertolak ke Asrama Haji Cirebon, Selasa (16/7)
Foto: Republika/Andrian
Saniyah (58 tahun), warga Desa Kamarang, Greged, Cirebon, Jawa Barat, saat ditemui di Masjid Baiturohmah Cirebon sebelum bertolak ke Asrama Haji Cirebon, Selasa (16/7)

IHRAM.CO.ID, CIREBON -- Berbondong-bondong warga mengantar puluhan calon jamah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Kautsar. Mereka meramaikan Masjid Baiturohmah di Kondangsari, Beber, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (16/7). Ada sekitar 70 orang calon jamaah haji dari dua kecamatan, yakni Greged dan Beber, yang dijadwalkan akan segera berangkat ke Tanah Suci. 

Di antara mereka terdapat Saniyah (58 tahun), warga Desa Kamarang, Greged. Seperti kebanyakan calon jamaah haji, Saniyah pun diantar sanak familinya untuk mengikuti upacara pelepasan sebelum bertolak ke Asrama Haji Cirebon di Watubelah, Sumber, Cirebon.

Baca Juga

Sudah sekian lama Saniyah memendam keinginan untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Niatnya semakin kuat untuk berangkat menuju Baitullah di Makkah. Pelbagai pemberitaan tentang ibadah haji makin membuatnya merindukan melihat langsung Ka'bah.

“Saya juga ingin berangkat haji, jadi haji yang mabrur,” kata Saniyah saat berbincang dengan Ihram.co.id, Selasa (16/7).

Untuk dapat mewujudkan cita-citanya, dia mesti berusaha keras. Sehari-hari, perempuan tersebut bekerja sebagai penjual nasi rames di Karawang.

Dari keuntungan tiap hari berjualan nasi rames, dia menyisakan sejumlah uang untuk ditabung. Dia mengenang, perlu kesabaran yang tinggi untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah agar bisa dirinya mendaftar haji.

"Berapapun untungnya dari berjualan, saya paksakan nabung sedikit-sedikit karena ingin sekali berangkat haji. Akhirnya, saya bisa lunasi,” katanya.

Keadaan diakuinya sempat semakin sulit sejak suaminya meninggal beberapa tahun lalu. Bagaimanapun, Saniyah pantang menyerah. Dia tetap berjuang tidak hanya untuk tabungan hajinya, tetapi juga terutama membesarkan putra-putrinya.

Pada 2012, Saniyah mulai membuka tabungan haji melalui suatu bank syariah. Pada tahun ini, Saniyah bersyukur lantaran memiliki kesempatan berangkat ke Tanah Suci

Terpisah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari KBIH Al Kautsar, Shinta mengatakan ada 70 jamaah dari Kecamatan Greged dan Beber yang akan diberangkatkan ke tanah suci. Calhaj nantinya akan dikumpulkan terlebih dulu di Asrama Haji Cirebon dan baru akan diberangkatkan dalan kelompok terbang (kloter) 36 dari Embarkasi Bekasi pada Rabu (17/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement