Kamis 18 Jul 2019 21:30 WIB

Tahun Depan, Jabar Ubah Syarat Pendaftaran Haji

Bayi yang baru lahir di Jabar bisa didaftarkan untuk berangkat haji.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko
Keberangkatan Calon Haji Jawa Barat. Sejumlah jamaah bersiap memasuki ruang keberangkatan di Asrama Haji Embarkasi di Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/7).
Foto: Fakhri Hermansyah
Keberangkatan Calon Haji Jawa Barat. Sejumlah jamaah bersiap memasuki ruang keberangkatan di Asrama Haji Embarkasi di Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/7).

IHRAM.CO.ID, BANDUNG---Masa tunggu haji atau waiting list di Jabar sekarang sudah cukup lama. Yakni, rata-rata masyarakat di Jabar harus menunggu 18 sampai 20 tahun.

"Masa tunggu di 27 kabupaten/kota di Jabar sama, rata-rata 18 sampai 20 tahun," ujar Kabid Haji Kementerian Agama (Kemenag) Jabar, Ajam Mustajam dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kamis (18/7).

Menurut Ajam, melihat daftar tunggu haji di Jabar yang cukup lama, Kemenag mulai tahun depan membuat aturan baru. Yakni, kalau sekarang pendaftaran haji di Jabar baru bisa dilakukan batasnya minimal usia 12 tahun.

"Tahun yang akan datang aturannya kami ubah. Begitu lahir, mereka bisa langsung daftar haji melihat daftar tunggu yang sangat lama ini," katanya.

 

Tahun ini, kata dia, jumlah kuota jamaah haji asal Jabar sebanyak 39.513 jamaah. Jamaah haji yang sudah diberangkatkan, tahun ini hanya 38 kloter atau sebanyak 15.408 orang yang sudah berangkat.

Setiap jamaah haji, kata dia, akan mendapatkan hak pelayanan, perlindungan, akomodasi, bimbingan manasik haji, pembinaan ketua rombongan, ketua regu dan lainnya. Semua akomodasi jamaah, ditanggung oleh pemerintah. Temasuk, transportasi dari tanah air ke Arab Saudi.

Seluruh jamaah haji, kata dia, mendapatkan konsumsi selama di Makkah dan Madinah. Kecuali, 2 hari sebelum Armina (Arafah Mina) dan 2 hari setelah Armina.  "Kami tak bisa menyiapkan konsumsi karena memang di hari itu tak ada satu pun penyedia catering yang siap 2 hari sebelum dan setelah Mina," katanya.

Tahun ini, kata dia, jamaah haji asal Jabar ditempatkan di satu wilayah di Misfalah. Nantinya, ada petugas Eselon I dan koordinator petugas dari Jabar yang akan mengawal jamaah.

"Pemerintah pun tak melihat jarak, semua jamaah dilayani oleh bus shalawat," katanya.

Tahun ini, kata dia, Kemenag Jabar memiliki 8 inovasi. Di antaranya, fast track, penomoran tenda di Arofah dan mina, sistem laporan haji terpadu dan lainnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum,  jamah haji asak Jabar paling banyak berasal dari Bekasi sebanyak 2.781 orang. Sedangkan yang paling sedikit adalah Banjar sebanyak 178 orang.

Sedangkan daerah lainnya, kata dia, jumlahnya hampir merata. Kuota kabupaten/kota sendiri, disesuaikan dengan jumlah penduduk kabupaten/kota tersebut.

Menurut Uu, ia bersyukur tahun ini ditugaskan sebagai Amirul Hajj Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar. Ia berharap, semua prosesnya bisa berjalan dengan lancar. "Saya rencananya pada  17 Agustus nanti akan menggelar upacara bendera di Misfalah Arab Saudi kan masyarakat Jabar bersatu disana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement