Jumat 19 Jul 2019 16:29 WIB

Seluruh Anggota P3JH Disebar ke Masjid Al-Haram

Tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) siap sedia di Masjid al-Haram

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Anggota Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) memberikan masker kepada jamaah haji asal Lombok di Masjid Al Haram, Jumat (19/7).
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Anggota Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) memberikan masker kepada jamaah haji asal Lombok di Masjid Al Haram, Jumat (19/7).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia gelombang kedua mulai diberangkatkan ke Tanah Suci pada Jumat (19/7). Mereka dijadwalkan tiba di Jeddah, Arab Saudi, pada Sabtu (20/7), untuk kemudian langsung mengarah ke Makkah. Karena itu, Masjid al-Haram akan mulai dipenuhi jamaah haji Indonesia.

“Kalau sebelumnya kedatangan jamaah haji Indonesia ke Makkah paling banyak 17-18 kloter, nah untuk gelombang keduai ini sampai dengan 25 kloter. Ini akna cukup luar biasa gelombang kedatangan jamaah ke Masjid al-Haram,” kata Kepala PPIH Daker Makkah, Subhan Cholid di Kantor Urusan Haji Indonesia di Makkah, Jumat (19/7).

Baca Juga

Untuk mengantisipasi membludaknya jamaah haji asal Indonesia tersebut, PPIH Daker Makkah sudah mulai menyebarkan anggota tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) ke sektor khusus. Di mana, sektor khusus merupakan sektor yang khusus melayani jamaah di Masjid al-Haram.

“Personel P3JH yang disebar di sektor khusus ada 24 orang dan sudah mulai dari kemarin ditempatkan di sana,” kata Subhan.

 

Menurut Subhan, Tim P3JH sudah membentuk pos-pos di Masjid al-Haram. Sehingga, jamaah haji Indonesia bisa mendatangi pos-pos tersebut jika membutuhkan bantuan.

Sementara, Sekretaris Tim P3JH, Pradipta Syuarsyaf mengatakan, berdasarkan laporan timnay setelah hampir sepekan bertugas di Masjid al-Haram, banyak temuan di mana jamaah mengeluhkan penyakitnya. Karena itu, P3JH melakukan pemeriksaan awal dan penanganan awal.

"Misalnya, ada jamaah yang dadanya sakit, mengeluh sesak nafas. Maka P3JH melakukan pemeriksaan awal seperti diistirahatkan dan diberikan support makanan dan minuman," kata Pradipta.

Karena itu, Pradipta mengimbau agar Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) agar memantau kondisi kesehatan jamaahnya. Dan, Pradipta mengimbau agar jamaah haji Indonesia tahu batasan fisiknya dan penyakit yang dideritanya masing-masing.

"Jangan memaksakan diri melakukan ibadah sunnah sebelum ibadah wajib saat wukuf nanti," kata Pradipta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement