Kamis 18 Jul 2019 19:01 WIB

247 Calon Jamaah Haji Solo Berkursi Roda Diberangkatkan

Jamaah haji berkursi roda akan tetap dilayani petugas.

Rep: Binti Sholikah / Red: Nashih Nashrullah
Seorang petugas membantu jamaah yang menggunakan  kursi roda saat tiba di pemondokan di Madinah, Rabu (17/7)  pagi waktu Arab Saudi. Rata-rata sekitar 20-25 jamaah dalam setiap kloter menggunakan kursi roda.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Seorang petugas membantu jamaah yang menggunakan kursi roda saat tiba di pemondokan di Madinah, Rabu (17/7) pagi waktu Arab Saudi. Rata-rata sekitar 20-25 jamaah dalam setiap kloter menggunakan kursi roda.

REPUBLIKA.CO.ID, IHRAM.CO.ID, SOLO – Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo mencatat sudah 247 calon jamaah haji (calhaj) yang memakai kursi roda. Para jamaah tersebut berasal dari kelompok terbang (kloter) 1 sampai 33.  

Kasubbag Penerangan Humas dan Protokol PPIH Embarkasi Solo, Agus Widakdo, mengatakan peningkatan calhaj berkursi roda cukup banyak tahun ini. Kebanyakan calhaj berkursi roda karena penyakit stroke dan usianya sudah sepuh. Biasanya, calhaj berkursi roda yang sudah sepuh membawa pendamping.   

Baca Juga

Menurutnya, banyaknya jamaah berkursi roda bisa jadi karena waktu tunggu pemberangkatan ibadah haji yang lama.  "Tapi jamaah kita banyak yang daftar haji pas usia sudah sepuh sehingga saat berangkat harus menggunakan kursi roda," kata Agus kepada wartawan, Kamis (18/7).  

Oleh karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) telah mengimbau kepada masyarakat agar mendaftar haji saat usia muda. Sebab, menjalankan ibadah haji di tanah suci membutuhkan stamina prima.   

"Melihat daftar tunggu 20-an tahun, di Jawa Tengah sampai 24 tahun, jadi imbauan kami yang masih muda segera mendaftar jadi saat berangkat kesehatan masih prima," imbuhnya. 

Agus membahkan, calhaj berkursi roda mendapat perlakukan khusus dari PPIH. Ketika datang ke Asrama Haji diperlakukan di taruh di depan. Kemudian saat pemberangkatan mulai dari pemondokan didahulukan untuk menuju tempat pemberangkatan.  

Selanjutnya, saat pemberangkatan juga tidak perlu ikut di lokasi pelepasan. Para calhaj tersebut langsung menaiki ambulance yang disediakan PPIH. 

"Jamaah yang menggunakan kursi roda naik ambulans, kursi rodanya dinaikkan ke dalam bus nanti ketemu di bandara ataupun di Madinah," ujarnya.  

Meskipun sedikit menyulitkan panitia, lanjutnya, namun semua jamaah harus terlayani. Hal itu menjadi tanggung jawab PPIH melayani jamaah dalam kondisi apapun selama kelayakan terbang layak untuk pergi.

Sebagian jamaah berkursi roda membawa pendamping, tetapi ada beberapa yang tidak membawa pendamping. "Untuk yang tidak ada pendamping biasanya mereka berangkat beregu atau rombongan biasanya menjadi toleransi bersama dalam rombongan atau regu tersebut," ucapnya.

Hingga 18 Juli pukul 07.00 WIB total jamaah calhaj yang masuk Embarkasi Solo sebanyak 38 kloter dengan total 13.336 jamaah. Total yang diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 35 kloter yang terdiri dari 12.547 jamaah. 

Kemudian, total yang tiba di tanah suci sebanyak 33 kloter atau 11.830 jamaah haji. Jumlah jamaah haji yang wafat di tanah suci sebanyak dua orang. Selain itu, terdapat tiga calhaj yang sakit. Dua calhaj dirawat di RSUD dr Moewardi Solo, sedangkan satu orang calhaj dirawat di Poliklinik Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement