Senin 22 Jul 2019 18:37 WIB

Jamaah Haji Diimbau tak Paksakan Diri Cium Hajar Aswad

Ada solusi bagi jamaah haji yang ingin mencium Hajar al-Aswad tanpa mesti mendekat

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Hajar Aswad.
Foto: Aswjmedia.com.au/ca
Hajar Aswad.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji diminta tidak memaksakan diri untuk bisa mencium Hajar al-Aswad di Ka'bah, Masjid al-Haram. Hal itu disampaikan konsultan ibadah PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Makkah, KH Ahmad Wazir.

Sebab, lanjut dia, jamaah mesti mempertimbangkan faktor kesehatan dan keamanan dirinya sendiri. "Jamaah jangan memaksakan diri untuk ke Hajar al-Aswad," kata Kiai Ahmad saat ditemui di Makkah, Arab Saudi, Senin (22/7).

Baca Juga

Dia mengakui, banyak jamaah yang menginginkan mencium Hajar al-Aswad. Sebab, perbuatan itu diakui banyak memiliki keutamaan.

Secara hukum syariat, mencium Hajar al-Aswad adalah sunnah. Dalam arti, Rasulullah SAW dan para sahabatnya, semisal Sayyidina Umar bin Khaththab, mempraktikkannya.

"Tapi, harus dilihat kondisi pada saat itu. Pada zaman Nabi, populasi penduduk masih sedikit," ujar Kiai Ahmad.

Dalam konteks sekarang, tentu di satu sisi ada kebaikan dari mengejar sunnah Nabi SAW. Namun, di sisi lain jamaah harus mempertimbangkan aspek-aspek lain di lapangan, yakni fakta-fakta kesehatan dan keamanan dirinya sendiri. 

"Dalam Islam juga menjaga kesehatan dan keamanan juga ditekankan. Jadi intinya, kalau sampai mengejar sunah, mencium Hajar al-Aswad dengan cara-cara tidak terpuji, seperti dengan cara sikut-menyikut, menginjak-injak, itu haram hukumnya."

Selain itu, Kiai Ahmad juga mengimbau agar jamaah haji perempuan tidak sampai terburu-buru ke Hajar al-Aswad bila sampai meninggalkan pendampingnya. Sebab, di dekat sana akan banyak laki-laki sehingga dikhawatirkan terjadi persinggungan antara laki-laki dan wanita. "Ini hukumnya haram," kata Kiai Ahmad.

Namun, Kiai Ahmad mengatakan, bagi yang tidak sempat mencium Hajar al-Aswad tetap ada solusinya. Misalnya, cukup dengan melambaikan tangan dan isyarat cium ke arah rukun (sudut) Hajar al-Aswad. "Itu juga tidak mengurangi pahalanya," terang Kiai Ahmad.

Sekali lagi, Kiai Ahmad menekankan agar jamaah tidak memaksakan diri ke hajar aswad. Berbeda dengan orang yang fisiknya sehat dan kuat tetapi tetap harus dengan cara yang santun.

"Jangan sampai menyewa calo hanya untuk mencium Hajar al-Aswad. Ini bukan perbuatan terpuji," ujar Kiai Ahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement