Rabu 24 Jul 2019 18:31 WIB

Kota Suci Makkah Kian Dipadati Jamaah Haji

Jamaah haji yang baru datang disarankan umrah pada malam hari, hindari kepadatan

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
 Ilustrasi Jamaah Haji
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Jamaah Haji

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kota Makkah, Arab Saudi, semakin dipadati jamaah haji dari berbagai negara, Rabu (24/7). Kepadatan itu terjadi tak hanya di Masjid al-Haram, tetapi juga berbagai sudut kota tersebut.

Berdasarkan pantauan Ihram.co.id, Masjid al-Haram sebagai sentra ibadah umat Islam penuh dengan lautan jamaah. Pada waktu subuh dan zhuhur, misalnya, kepadatan bahkan mesti membuat jamaah haji shalat di lantai tiga atau lantai paling atas masjid tersebut.

Baca Juga

Usai shalat, banyak jamaah berhamburan keluar dari Masjid al-Haram untuk kembali ke hotel. Jamaah asal Indonesia pun mesti antre sebelum memasuki bus Shalawat yang berhenti di sejumlah terminal, seperti Syib Amir, Bab Ali, dan Jiad.

Untuk ke Masjid al-Haram dari hotel, jamaah mesti datang lebih dini hari agar menghindari kepadatan. Misalnya, di kawasan Syisah tempat jamaah telah mengantre di halte-halte untuk naik bus Shalawat sejak pukul 03.00 waktu Arab Saudi (WAS). Zzan Shubuh di sini baru berkumandang pukul 04.19 WAS.

Di sejumlah titik jalan raya, kemacetan kini sudah mulai terlihat, padahal pekan lalu masih tampak cukup lengang. Bus-bus yang berbendera sejumlah negara berlalu lalang untuk mengantarkan jamaah ke Masjid al-Haram.

Toko-toko di sekitar pemondokan berlokasi sekitar 3-4 kilometer. Tempat-tempat itu juga sudah mulai dibuka, padahal hingga pekan lalu belum demikian halnya.

Tidak hanya itu, bus-bus antarkota yang berukuran besar juga datang mengantarkan jamaah haji dari Madinah dan Jeddah. Untuk jamaah Indonesia, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Selasa (23/7) pukul 17.00 WAS sudah ada 189 kelompok terbang (kloter) yang masuk ke Makkah.

Adapun perincian jamaah dan petugas kloter yang tiba, yaitu sebanyak 77.256 orang. Menurut perkiraan, pada hari ini sebanyak 36 kloter masuk ke Makkah dari Jeddah dan Madinah.

 

Saran Umrah pada Malam Hari

Untuk jamaah yang baru tiba di Makkah dan hendak melakukan umrah, disarankan untuk menunaikan ibadah itu pada malam hari. Hal ini dengan pertimbangan faktor cuaca dan kepadatan di Masjid al-Haram saat ini.

Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Maskat Ali Jasmun mengatakan, pada musim haji tahun ini Makkah mengalami cuaca yang sangat panas.

“Maka, pemerintah memberikan imbauan kepada jamaah dari Indonesia yang baru sampai ke Makkah, baik dari Jeddah maupun Madinah, sebelumnya ketika melaksanakan umrah, agar dilaksanakan (umrah) pada malam hari. Sebab, siangnya sangat panas,” kata Maskat, Rabu (24/7).

“Kalau posisinya malam hari, misalnya masuk setelah shalat Isya, kemungkinan di ruang pelaksanaan thawaf itu utuh. Berbeda kalau masuk ke Haram dalam waktu shalat rawatib. Mungkin akan terpecah karena ada azan. Kalau ada azan, berarti ada pengelompokan jamaah laki-laki dan perempuan di tempat yang sudah ditentukan dan berbeda,” sambung dia.

Cuaca Makkah pada Rabu (24/7) terpantau mencapai suhu maksimal, 44 derajat celsius, pada siang hari. Adapun suhu rata-ratanya adalah 32 derajat celcius dengan kelembaban 16 persen.

Dari aspek kesehatan, total keseluruhan jamaah yang dirawat jalan berjumlah 48.332 orang. Mereka diberi perawatan baik saat di bandara, Madinah, maupun Makkah

Untuk yang menjalani rawat inap, ada sebanyak 707 orang. Sejauh ini, jamaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia ialah sebanyak 17 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement