Sabtu 27 Jul 2019 09:30 WIB

Jamaah Haji Tambahan Sleman Berangkat Pekan Depan

Jamaah haji tambahan Sleman bergabung dalam kloter 97.

Pelaksanaan Manasik Haji Kecil di Stadion Tridadi Kabupaten Sleman.
Foto: Dokumen.
Pelaksanaan Manasik Haji Kecil di Stadion Tridadi Kabupaten Sleman.

IHRAM.CO.ID, SLEMAN -- Jamaah calon haji tambahan kuota dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 97 akan diberangkatkan menuju asrama haji pekan depan.

"Saat ini masih tersisa satu kloter lagi jamaah calon haji asal Sleman yang belum diberangkatkan, yakni kloter 97. Kloter tambahan ini keberangkatan pada 4 Agustus 2019," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Sleman Ujang Sihabuddin, Sabtu (27/7).

Baca Juga

Menurut dia, jamaah calon haji di Sleman total ada 1.414 orang yang tergabung dalam kloter 25, 26, 27, 28, 29 dan 97. "Selain kloter 97, semua kloter sudah diberangkatkan," katanya.

Ia mengatakan, ada satu orang calon haji asal Sleman dari kelompok terbang (kloter) 28 yang meninggal dunia, yaitu warga Kecamatan Berbah, Sleman berusia 88 tahun. "Satu calon haji ini meninggal sebelum diberangktan. Meninggal di rumah karena memang sudah sepuh (tua)," katanya.

Kemudian satu calon haji yang sakit sehingga harus ditunda untuk keberangkatannya juga berusia 88 tahun warga Kecamatan Cangkringan. "Yang bersangkutan diketahui tergabung dalam kloter 26. Dari pemeriksaan yang bersangkutan ada sakit pikun," katanya.

Ujang mengatakan, sebelum jamaah diberangkatkan ia telah memberikan berbagai pelatihan dan bekal bagi jamaah calon haji agar ketika beribadah bisa lancar tanpa ada kendala. "Pelatihan ini kami lakukan agar setibanya di Arab Saudi jamaah calon haji dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi di sana," katanya.

Ia mengatakan, pelatihan ini juga dimaksudkan agar jamaah calon haji dapat menjaga kondisi kesehatan selama menjalani ibadah haji. "Ini karena kondisi iklim yang sangat berbeda dengan di Tanah Air, saat ini kondisi cuaca di Arab sangat panas pada siang hari," katanya.

Ia mengatakan dalam ibadah haji 2019 ini ada jamaah pria yang berusia 91 tahun dan merupakan jamaah tertua dari Sleman bernama Puji Triono asal Maguwoharjo. "Sedangkan untuk jamaah perempuan tertua yaitu Dasinem Mertorejo (88) warga Moyudan," katanya.

Selain jamaah tertua, ada juga jamaah termuda, yaitu Glen Muhammad yang masih berusia 19 tahun. Sementara jamaah wanita termuda ialah Fellanindra Hermi Oktavianti berusia 24 tahun.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun berpesan kepada seluruh jamaah untuk selalu menjaga kondisi kesehatan ketika berada di Tanah Suci, mengingat suhu udara yang panas. "Saya berpesan minum yang cukup mengingat perbedaan suhu dan iklim yang berbeda dengan Indonesia," katanya.

Sri juga berharap jamaah dapat memanfaatkan kesempatan berhaji dengan niatan hanya untuk beribadah, jangan sampai ada niatan lain. "Apalagi mendapatkan gelar haji untuk menaikkan status sosial di masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement