Selasa 13 Aug 2019 21:38 WIB

Klarifikasi Petugas Haji Soal Isu 'Hujan Es' di Mina

Di media sosial belakangan ini muncul video tentang kondisi cuaca di Mina

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Hasanul Rizqa
Kepala PPIH Daker Makkah, Subhan Cholid.
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Kepala PPIH Daker Makkah, Subhan Cholid.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sejak hari ini, Selasa (13/8), berbagai konten yang tersebar melalui media sosial menyebutkan rupa-rupa kabar terkait kawasan Mina, Arab Saudi. Misalnya, pemadaman arus listrik, hujan badai, dan bahkan hujan es. Tak sedikit pula masyarakat di Tanah Air yang lantas menghubungi sanak keluarga atau rekan-rekan yang kini sedang beribadah di Tanah Suci.

Hal itu diakui Kepala Daerah Kerja Makkah, Subhan Khalid. Akan tetapi, pihaknya membantah dengan tegas informasi yang dinilai berlebihan tersebut. Sebab, tak benar bila disebut ada banjir bandang melanda Mina belakangan ini.

Baca Juga

“Memang betul ada hujan, dan hujan cukup lebat. Hujan itu laksana embun di tengah padang pasir yang tandus. Hujan itu tidak sampai menyebabkan banjir bandang,” kata Subhan Khalid saat ditemui di Makkah, Selasa (13/8).

photo
Seusai hujan yang turun di Makkah dan Mina, membuat terjadi kepadatan kendaraan di jalan protokol, Jalan King Fahd, yang menuju Mina, Senin (12/8). Mayoritas jamaah berjalan kaki menuju jamarat di Mina.

Ia menyebutkan, hujan lebat itu memang menyebabkan sebagian kecil tenda jamaah haji di Mina kemasukan air. Namun, kondisi di lapangan tidak seheboh kabar-kabar burung yang beredar di media sosial, semisal bahwa di Mina tenda jamaah kebanjiran.

“Itu tidak benar. Yang benar itu, memang ada tenda yang kemasukan air, tetapi tidak banyak,” kata dia.

Subhan menjelaskan, hujan di Mina yang terbaru berlangsung sekitar 30 menit. Hujan itu tidak sampai menyebabkan banjir. “Hanya genangan saja, karena ada jalan yang tidak rata,” tegasnya.

 

Soal Listrik Mati

Subhan tidak membantah soal listrik mati. Padamnya arus listrik memang terasa, terutama di tenda-tenda jamaah dan lift atau eskalator yang terdapat di Mina. Semua itu sempat tidak berjalan.

Namun, lanjut dia, keputusan mematikan listrik diambil otoritas Arab Saudi. Hal ini pun demi keamanan jamaah haji saat hujan turun.

“Listrik sengaja dimatikan karena kabel-kabel berada di bawah tanah. Sehingga pemerintah Saudi berinisiatif mematikan listrik demi menjaga keamanan, agar tidak terjadi korsleting listrik,” ungkapnya.

Lift atau eskalator di Mina juga dimatikan selama kurang lebih dua jam. Hal ini untuk menghindari terjadinya hubungan pendek arus listrik saat turunnya hujan. Selain itu, pihak Arab Saudi mengambil opsi ini untuk menjaga keamanan dan keselamatan jamaah.

“Jadi, informasinya jangan berlebih-lebihan. Lift mati dan sebagainya karena hujan, padahal memang sengaja dimatikan (otoritas Arab Saudi --Red),” ujar Subhan.

 

Soal Jamarat Ditutup

Subhan juga mengklarifikasi soal kabar burung bahwa jamarat ditutup. Menurut dia, penutupan itu dilakukan otoritas Arab Saudi untuk menghindari penumpukan jamaah.

Sebab, pada saat hujan terjadi, jamaah akan banyak yang berada di jamarat. Kalau arah dari yang lain tetap dibuka, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan massa.

Maka dari itu, pemerintah Arab Saudi lantas menutup akses masuk jamarat. Hal ini untuk mencegah terjadinya penumpukan jamaah haji sekaligus menjaga keamanan mereka.

 

Hujan Es?

Kemudian, ihwal video yang beredar di media sosial belakangan ini terkait hujan es. Subhan menuturkan, selama dirinya berada di Mina, termasuk ketika hujan turun, di tenda jamaah di Mina tidak terjadi hujan es.

“Saya tidak tahu di tempat lain. Yang pasti, tidak terjadi di Mina, sebagaimana video beredar,” jelasnya.

Seorang jamaah haji khusus, Abdul Mufid Mubarak yang dihubungi Ihram.co.id, Selasa (13/8), menyatakan, dirinya juga tidak menemukan adanya hujan es di Maktab 115. Demikian pula, tak ditemuinya banjir.

“Biasa-biasa saja tuh. Hujan memang iya ada, tetapi tidak ada hujan es. Dan banjir juga tidak karena di tempat kami tinggal, justru pakai paving block sehingga tidak terjadi banjir,” jelasnya.

Sementara itu, kepala pengendali pembimbing ibadah haji PPIH Arab Saudi, Oman Fathurrahman meminta masyarakat di Tanah Air lebih cermat dalam menerima kabar yang belum pasti kebenarannya.

“Berhati-hatilah setiap menerima informasi, cek apakah betul itu terjadi. Jangan disebarkan, tetapi cek kebenarannya. Jangan sampai gara-gara informasi yang belum tentu kebenarannya kita sebar jadi membuat orang yang menerima merasa khawatir dan tidak nyaman,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement