Rabu 14 Aug 2019 16:44 WIB

Jamaah Haji Diimbau tak Langsung Thawaf dan Sai

Tim petugas haji masih menemukan jamaah yang memaksakan diri ke Masjid Al Haram

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Sejumlah jamaah haji berdoa menghadap kiblat dari arah Maqam Ibrahim, Ahad (11/8)  dinihari sebelum shubuh sesuai melaksanakan tawaf ifadhah. Masjidil Haram mulai dipadati jamaah setelah mabit di Muzdalifah dan Mina.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Sejumlah jamaah haji berdoa menghadap kiblat dari arah Maqam Ibrahim, Ahad (11/8) dinihari sebelum shubuh sesuai melaksanakan tawaf ifadhah. Masjidil Haram mulai dipadati jamaah setelah mabit di Muzdalifah dan Mina.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia yang telah selesai meninggalkan Mina banyak yang langsung menuju ke Masjid al-Haram. Di sana, mereka melakukan aktivitas tawaf ifadah dan sai.

Namun, Tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH), yang sudah bersiap siaga (stand by) di Masjid al-Haram sejak 14 Agustus pukul 00.00, menemukan  jamaah yang memaksakan diri ke masjid tersebut dengan berjalan kaki dari hotel. Ini dilakukan karena belum tersedianya layanan bus Shalawat.

Baca Juga

"Padah jamaah baru saja selesai melaksanakan rangkaian ibadah panjang di Arafah, Muzdalifah, dan Minaina yang menguras tenaga jamaah. Hal ini sangat berisiko bagi jamaah terutama jamaah lansia," kata Sekretaris P3JH Pradipta Suarsyaf, Rabu (14/8).

"Selain itu karena ramainya jamaah Masjid al-Haram, banyak jamaah terpisah rombongan. Akibatnya, jamaah di sini akan kesulitan untuk menemukan rombongan dan kembali ke hotelnya," kata dia.

Di antara kasus yang ditemukan yaitu, ada jamaah berinisial HC (51 tahun),

asal Kloter JKG 03, ditemukan pingsan di pelataran masjid dekat pintu 25 Marwah. Tim P3JH pun langsung memberikan penanganan cepat sehingga jamaah membaik kondisinya.

Setelah diperiksa, ternyata jamaah tersebut memiliki riwayat dua kali pingsan saat di Jamarat saat lempar jumrah. Kepada Tim P3JH, jamaah itu menyadari bahwa dirinya tidak sanggup namun memaksakan diri karena merasa sayang jika tidak menyelesaikan rangkaian ibadah haji bersama rombongannya.

Tim P3JH juga menemukan jamaah haji khusus berinisial ABH (64) mengalami disorientasi dan hipertensi serta mengalami demam sangat tinggi hipertermi. Sehingga jamaah tersebut dibawa ke Haram Emergency Center oleh anggota P3JH.

Kasus lainnya, lanjut Pradipta,  banyak banyak jamaah selesai tawaf ifadhah kebingungan untuk pulang ke hotel karena lupa jalannya. Hal ini karena bus shalawat belum ada dan banyak jamaah terpisah dari rombongannya.

"Bekerja sama dengan unsur Linjam (perlindungan jamaah) Sektor Khusus  Masjid Al Haram, Tm P3JH ikut membantu menjaring kasus-kasus ini dan kemudian di rekap jamaah yg belum bisa pulang tersebut untuk bertahap diantarkan ke hotel oleh mobil milik Sektor Khusus.  Pagi tadi,  ada sembilan jamaah yg terdata oleh Sektor Khusus Masjid Al Haram utk diantarkan ke pemondokan," kata Dipta.

Sementara, Pelaksana Tugas Tim P3JH, Hafidh,  berpesan kepada jamaah untuk menjaga hajinya dengan juga memberikan hak yang cukup bagi badannya. Artinya, dengan menjaga kesehatannya.

"Menjaga kesehatan juga merupakan tanda bersyukur atas karunia haji yang Allah berikan sehingga jamaah bisa maksimal beribadah di sisa waktunya di Tanah Haram," kata Hafidh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement