IHRAM.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Kepala PPIH Daker Bandara Arsyad Hidayat mengingatkan kembali kepada jamaah soal kapasitas barang bawaan di koper dan tas tentengnya. Jika beratnya lebih dari kapasitasnya yang ditentukan, maka maskapai penerbangan akan melarangnya.
“Intinya yang paling penting nanti kaitan dengan barang bawaan jamaah ini saya kira sudah disampaikan juga pada saat masa keberangkatan bahwa maksimal barang bagasi jamaah itu 32 Kg tas koper,” kata Arsyad, Kamis (15/8).
Sementara, untuk tas tenteng Arsyad mengingatkan bawaan jamaah tak lebih dari tujuh Kg. Selain itu, Arsyad juga mengingatkan jamaah tak membawa benda-benda terlarang di pesawat.
Benda yang dilarang, di antaranya pisau dan bahan yang bisa meledak. Tak lupa, jamaah juga tidak boleh membawa air zamzam karena bisa dipastikan itu akan terkena sweeping maskapai.
“Oleh karena itu kami mengimbau seluruh jamaah haji tolong tidak memasukkan air zamzam ke dalam tas koper karena setiap jamaah haji sudah dipastikan dapat satu galon air zamzam sebanyak lima liter,” kata Arsyad.
Sebelumnya, Kepala PPIH Arab Saudi Endang Jumali mengatakan, jamaah haji Indonesia tidak perlu khawatir soal air zamzam. Mereka akan mendapatkannya ketika sudah sampai di Tanah Air.
"Masing-masing jamaah akan mendapatkan lima liter begitu tiba di embarkasi," kata Endang.
Endang mengatakan yang memberikan air adalah maskapai penerbangan pengangkut jamaah haji, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. "Saya sudah tanda tangan kontrak penyediaan air zamzam untuk jamaah," kata Endang.
Pemulangan jamaah haji Indonesia akan dimulai pada 17 Agustus 2019 mendatang. Pada Kamis (15/8) ini, rencananya jamaah haji mulai melakukan penimbangan bagasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
