Jumat 26 Jul 2019 15:49 WIB

Alasan Sejumlah Jamaah Haji Tetap Merokok di Tanah Suci

Jamaah sudah diingatkan merokok menyebabkan iritasi pada saluran nafas.

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Ratna Puspita
Kampanye antirokok.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Kampanye antirokok.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sejumlah jamaah haji asal Indonesia di Makkah, Arab Saudi, masih merokok meski mereka sudah diingatkan untuk tidak merokok oleh petugas kesehatan haji. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, jamaah haji tidak terlihat merokok di sekitar Masjid Al Haram, melainkan di sekitar pemondokan.

Seperti di pemondokan di wilayah Syisah, seorang jamaah asal kloter 4 BTH, Tarmidzi (70 tahun), merokok di depan hotel. "Saya bawa 40 bungkus. Jadi untuk 40 hari. Sehari satu bungkus," kata Tarmidzi, Jumat (26/7).

Baca Juga

Menurut Tarmidzi, cuaca panas di Makkah tak menghalangi niatnya untuk merokok. Dia mengaku merokok tak membuatnya sakit. "Alhamdulillah, enggak sakit," katanya.

Sementara, Sarmadi (53), juga asal Kloter 4 BTH, mengaku petugas kesehatan sudah mengimbau agar jamaah tak merokok. Namun, dia mengaku tetap ingin merokok.

"Saya bawa 18 bungkus. Sehari satu bungkus tapi kalau habis ya istirahat," kata Sarmadi.

Menurutnya, dia sempat mengalami radang tenggorokan dan batuk. Bahkan, badannya sempat meriang. Namun, dia yakin itu bukan karena merokok.

"Banyak juga yang tak merokok tapi batuk," katanya.

Menurut Pelaksana Tugas Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Meldy Muzada E,  merokok menyebabkan iritasi pada saluran nafas. Pada pasien-pasien yang sudah punya penyakit paru akan menyebabkan gangguan pernafasan antara lain sesak dan batuk.

"Dengan cuaca yang ekstrem sekarang, ditambah merokok tentunya akan memperparah gangguan pernafasan," kata Meldy yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam tersebut, Kamis (25/7) malam.

Karena itu, Meldy mengimbau jamaah haji sebaiknya mulai untuk mengurangi rokok. Apalagi, menjelang pelaksanaan Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) yang menuntut fisik untuk bugar.

"Tentunya tidak merokok akan berpengaruh terhadap kesehatan paru yang selanjutnya akan meningkatkan ketahanan fisik terutama saat fase Armuzna," kata Meldy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement