Rabu 31 Jul 2019 09:48 WIB

Jamaah Haji Terbantu Skuter Matik di Masjid Al-Haram

Jamaah haji yang lansia atau uzur dapat memanfaatkan skuter matik untuk tawaf.

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Sepasang jamaah haji menggunakan fasilitas skuter matik untuk thawaf di Masjid Al Haram, Sabtu (13/7). Untuk menggunakan fasilitas ini, setiap orang jamaah dikenakan biaya 50 riyal. Muhammad Hafil / Republika
Foto: Republika/Muhammad Hafil
Sepasang jamaah haji menggunakan fasilitas skuter matik untuk thawaf di Masjid Al Haram, Sabtu (13/7). Untuk menggunakan fasilitas ini, setiap orang jamaah dikenakan biaya 50 riyal. Muhammad Hafil / Republika

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sejumlah skuter matik berwarna hijau terlihat berlalu-lalang di jalur tawaf lantai Maizanin, Masjid al-Haram, Makkah, Selasa (30/7). Satu unit skuter matik rata-rata diisi satu orang. Ada pula skuter itu yang membawa sampai dua orang sekaligus.

Di stasiun pemberhentian pada lantai yang sama, lima orang petugas tampak sibuk melayani jamaah yang ingin memanfaatkan fasilitas ini. Suasana demikian cukup berbeda ketika Ihram.co.id mengunjungi tempat ini kira-kira tiga pekan yang lalu.

Saat itu, belum banyak jamaah haji yang datang ke Makkah. Pengguna skuter matik di Masjid al-Haram pun terbilang masih sedikit. Bahkan, beberapa petugas sempat menawarkan kepada Ihram.co.id untuk sekadar menunggangi skuter matik, berkeliling satu putaran tanpa dipungut bayaran.

Kini, tiap petugas terlihat sangat sibuk sehingga tak ada waktu bagi mereka untuk memberi penawaran. Mereka hanya melayani yang sudah membayar.

Pengguna skuter matik ini sekarang sudah cukup banyak. Di antaranya adalah jamaah haji asal Indonesia. Umumnya, mereka sangat puas karena saat melakukan tawaf dibantu fasilitas ini. Skuter matik ini memang sarat faedah, terutama bagi jamaah yang sakit dan uzur karena faktor usia.

Seperti yang dilakukan oleh Hairun (75 tahun), jamaah asal Kelompok Terbang (Kloter) 13 BTH. Saat melakukan umrah sunnah, dia didampingi rekan satu kelompoknya, Zainuddin (45).

Zainuddin mesti mewakilinya karena Hairun tak bisa berbahasa Indonesia. Hairun kepada Zainuddin mengaku puas menggunakan skuter matik di Masjid al-Haram. Sebab, dia mengakui tidak kuat kalau mesti berjalan jauh saat tawaf dan sa’i.

Awalnya, dia sempat khawatir bila ingin menggunakan skuter matik. Karena itu, Hairun meminta tolong kepada Zainuddin untuk didampingi. “Pak Hairun yang bayar karena ini untuk kepentingan dia. Saya hanya mendampingi,” tutur Zainuddin saat ditemui Ihram.co.id di Masjid al-Haram, Selasa (30/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement