Rabu 21 Aug 2019 05:52 WIB

Malaysia Kagumi Pengelolaan Haji Indonesia

Malaysia juga mengagumi jamaah haji Indonesia yang tertib.

Pertemuan diskusi antara petugas haji Indonesia dan Malaysia di Kantor Misi Haji Malaysia, Makkah, Selasa (20/8) sore.
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Pertemuan diskusi antara petugas haji Indonesia dan Malaysia di Kantor Misi Haji Malaysia, Makkah, Selasa (20/8) sore.

IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH – Penyelenggara haji Malaysia mengagumi penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Indonesia. Karena, dengan jumlah jamaah hajinya yang terbesar di dunia, Indonesia bisa mengatur jamaahnya dnegan begitu baik.

Baca Juga

“Saya  amat kagum sekali. Karena dengan jumlah yang begitu besar, hampir 231 ribu berbanding dengan Malaysia yang hanya 30 ribu tapi bisa begitu dikendalikan dengan begitu tersusun, sistematik, dan memang ternyata dapat dilihat baik di Makkah dan di Madinah, dan ini kita dengar dari pihak kerajaan Arab Saudi bahwa urusan pengendalian jemaah haji Indonesia juga  yang terbaik,” kata Ketua Rombongan Haji Malaysia 1440 H Dato Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman saat diskusi dengan petugas haji Indonesia di Kantor Misi Haji Malaysia, Makkah, Selasa (20/8) sore.

Menurut Abdul Rahman, pengelolaan jamaah haji Indonesia bukan hanya yang terbaik dari sisi pengendalian, tetapi juga dari segi jamaah hajinya yang penuh kedisiplinan. Dan, jamaah haji Indonesia sangat teratur serta tidak menimbulkan perkara-perkara yang tidak diinginkan.

“Jadi saya rasa itu dikagumi dan Malaysia bisa menjadikan perkara ini untuk bekerja sama untuk meningkatkan lagi prestasi kita di Malaysia,” kata Abdul Rahman.

Menurut Abdul Rahman, pertemuan delegasi petugas Indonesia dan Malaysia itu merupakan pertemuan yang rutin dilakukan setiap tahun. Untuk tahun ini, pertemuan dilakukan di Kantor Misi Haji Malaysia.

Pertemuan ini dirasakan Abdul Rahman merupakan pertemuan yang sangat bermankan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Karena, diskusi yang dilakukan begitu mendalam.

Diskusi yang dibahas pun bukan hanya soal operasional haji di Tanah Suci, tetapi juga terkait dengan pendaftaran dan persiapan di Tanah Air hingga operasional haji di Tanah Suci. 

Pada pertemuan itu, terjadi saling pemaparan dan diskusi antar kedua belah pihak. Petugas haji Indonesia diwakili oleh Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis.

Sri memaparkan soal berbagai hal tentang penyelenggaraan haji Indonesia. Mulai dari kuota,  jumlah petugas, jumlah jamaah, biaya haji, hingga ke peningkatan pelayanan pada tahun ini.

“Biaya haji kami sama dengan yang tahun kemarin tetapi ada peningkatan pelayanan,” kata Sri.

Misalnya, soal layanan bus Shalawat yang 100 persen melayani semua jamaah haji Indonesia yang tinggal di tujuh wilayah zonasi. Kemudian, soal penerapan sistem zonasi berdasarkan embarkasi. Di mana, sistem ini memudahkan komunikasi,layanan  transportasi dan konsumsi untuk jamaah haji.

Sementara dari pihak Malaysia yang dalam pemaparannya dipimpin oleh Dato Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman, menjelaskan soal tabung haji di Malaysia.  Selain itu, juga dibahas soal   kuota haji Malaysia tahun ini sebanyak 30.200 kursi.

“Sebanyak 80 persen haji reguler, 20 persen diserahkan kepada syarikat swasta. Kami memiliki 23 syarikat resmi yang mendapatkan lisensi dari Tabung Haji Malaysia yang menawarkan paket-paket haji,” kata Abdul Rahman.

Ia mengatakan, Malaysia menggunakan 69 penerbangan untuk melayani transportasi haji dari Kuala Lumpur ke Arab Saudi.“Kita punya 750 petugas dimana 363 merupakan rombongan kebajikan, 264 perobatan terdiri dari 61 dokter dengan 23 di antaranya dokter spesialis, selebihnya petugas katering, petugas siaga, dan media,” katanya.

Sementara dari segi biaya, biaya haji Malaysia tidak naik sejak 2009 atau telah memasuki tahun ke-11 yakni sebesar 9.980 ringgit atau sekitar 2.400 dolar AS untuk haji reguler.

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement