Selasa 20 Aug 2019 17:40 WIB

Pemerintah Turki Puji Jamaah Haji Indonesia Paling Tertib

Indonesia dengan jumlah jamaah yang besar dapat mengorganisir jamaah haji dengan baik

Rep: Muhamad Hafil/ Red: Friska Yolanda
Direktur Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah Turki, Ramzi Birjan (kemeja biru) berdiskusi dengan jajaran Kementerian Agama RI di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Selasa (20/8). Kunjungan Ramzi bertujuan untuk mempelajari penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Indonesia.
Foto: Republika/M Hafil
Direktur Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah Turki, Ramzi Birjan (kemeja biru) berdiskusi dengan jajaran Kementerian Agama RI di Kantor Urusan Haji Indonesia, Makkah, Selasa (20/8). Kunjungan Ramzi bertujuan untuk mempelajari penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Indonesia.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Direktur Haji dan Umrah Diyanet (Direktorat Urusan Keagamaan) Turki, Ramzi Birjan, Selasa (20/8), mengunjungi Kantor Urusan Haji Indonesia di Makkah. Dia menemui jajaran pejabat Kementerian Agama RI untuk mempelajari tentang bagaimana pengelolaan penyelenggaraan haji Indonesia.

“Karena Indonesia merupakan negara terbesar yang mengirimkan jamaah hajinya. Apalagi, jamaah haji Indonesia yang terkenal patuh dan tertib sehingga kami ingin belajar dari pengelolaan haji Indonesia, “ kata Ramzi usai melakukan diskusi dengan jajaran pejabat Kementerian Agama RI.

Baca Juga

Menurutnya, Indonesia yang jumlah jamaah hajinya sebesar 231 orang bisa mengorganisir jamaah hajinya dengan baik. Ini berbeda dengan Turki yang jamaah hajinya berjumlah 80 ribu orang tetapi dia merasa pengorganisasian haji di Turki sangat sulit.  

Sementara, Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Nizar Ali mengaku mendapatkan kehormatan dari Turki.  Dari pertemuannya dengan Ramzi, dia mengaku mendapatkan informasi bahwa Turki memiliki jamaah haji sebanyak 80 ribu orang yang terbagi 50 ribu untuk jamaah reguler dan 30 ribu untuk jamah khusus.

 

Selain itu, di Makkah, Turki menempatkan jamaahnya dalam lima zonasi sedangkan Indonesia tujuh zonasi. Kemudian, saat di Madinah, mereka tidak menerapkan sistem arbain yang memakan waktu sembilan hari. Sehingga, mereka di Madinah hanya lima hari. 

Untuk lama antrean pergi haji, Turki memiliki 2,5 juta orang yang mengantre dengan durasi rata-rata 25 tahun. Sementara, untuk Indonesia ada 4 juta jamaah haji yang mengantre dengan rata-rata antrean nasional selama 18 tahun.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag RI, Sri Ilham Lubis mengatakan, ada beberapa penyebab jamaah haji Indonesia kerap mendapatkan predikat jamaah paling tertib dan teratur. Pertama, karakter jamaah haji Indonesia yang memang tertib.

“Makanya, pihak hotel di sini senang kalau hotelnya ditempati oleh jamaah haji Indonesia. Karena, mereka tidak pernah merusak fasilitas hotel,” kata Sri.

Kemudian, ada sistem pengorganisasian jamaah yang jelas untuk jamaah haji Indonesia. Yaitu, mulai dari tingkat kloter, di mana sudah ada lima petugas yang mengawal. Kemudian, ketika di Arab Saudi juga pengorganisasian mereka sudah sangat jelas. Ada PPIH dan petugas kloter yang melayani mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement